Selama tiga hari, para santri belajar jurnalistik di kantor PCNU Pamekasan. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Santri harus terus diberdayakan. Di samping cakap dalam penguasaan kitab kuning, mereka juga mesti terampil dalam merangkai kata. Sebab, karya tulis adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan para santri.
Atas hal itu, dalam rangka memperingati Harlah NU ke-97, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan memfasilitasi para santri belajar jurnalistik. Sebanyak 15 santri pilihan, digembleng diklat jurnalistik santri (DJS) selama 3 hari di Lantai II PCNU Pamekasan Jalan R Abd Aziz Nomor 95, Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, Senin-Rabu (2-4/3).
"Selain belajar jurnalistik, mereka juga kita asah mentalnya untuk merekatkan persatuan, bukan merenggangkan perdamaian lewat torehan karya-karyanya," tegas Penanggung Jawab DJS III, Ra Ahnu Idris, Selasa (3/3).
Selama diklat, peserta diberi materi yang terkait dengan pengenalan dunia jurnalistik, teknik reportase dan wawancara, teknik penulisan berita, teknik penulisan features, serta teknik penulisan karya ilmiah. Selama diklat, peserta didampingi panitia untuk melakukan review, observasi, dan hunting ke lapangan.
"Sebagai pemateri, kita menghadirkan para jurnalis senior. Tentu mereka adalah kader-kader NU yang sudah lama malang melintang di perusahaan media massa. Mereka berbagi ilmu dan pengalaman selama hidup di lapangan," urai Ra Ahnu.
Selain DJS III, panitia juga menyelenggarakan Diklat Jurnalistik Lanjutan (DJL) 1. Bertempat di gedung Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pamekasan yang sekompleks dengan kantor PCNU Pamekasan, DJL kali pertama ini diikuti puluhan peserta DJS I dan DJS II yang dinyatakan lulus.
"Di DJL, kita mengetengahkan mateti jurnalistik berupa Kode etik jurnalistik yang diisi oleh Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Miftahul Arifin, teknik Indept Reporting, teknik investigasi reporting, dan efektivitas kalimat," ungkap Ra Ahnu.
Para peserta DJS angkatan pertama hingga ketiga, tambahnya, dipastikan tidak sekadar belajar teori dan praktik selama diklat. Namun, usai diklat, mereka akan mengabdi dalam pengelolaan website PCNU Pamekasan yang sudah berjalan tiga tahun.
"Misi kita adalah spirit pengabdian. Dengan mengabdi pada NU lewat karya, insyaallah hidup kita tambah barokah. Status kita sebagai jurnalis akan memberikan pencerahan kepada para pembaca," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua