Semarang, NU Online
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengapresiasi langkah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang yang rajin mengkampanyekan persatuan bangsa. Oleh karena itu, Polda berharap para kader muda Nahdlatul Ulama tersebut terus menyuarakan pesan damai dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada September mendatang.
"Saya harap kerja sama dengan Ansor bisa menjaga Pilkada tetap kondusif," kata AKP Sugeng dalam silaturahim dengan GP Ansor Kota Semarang di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PPCNU) Kota Semarang, Jalan Puspogiwang I/47 Semarang Barat, Kota Semarang, Rabu (18/3) malam.
Ansor lanjutnya, memiliki kader yang bisa memberikan pendidikan politik pada masyarakat agar pemilihan kepala daerah yang ada di Jateng bisa berlangsung dengan damai.
Merespon ajakan Polda, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang Syaiful Bahri mengatakan, kader Ansor yang aktif di segala bidang memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk persatuan bangsa.
"Kader Ansor ada yang aktif di masjid maupun di masyarakat, pada umumnya membina masyarakat. Jadi bisa menyampaikan ketenteraman dan pesan damai menghadapi pemilu," kata Rahul, sapaan akrabnya.
Terlebih menghadapi netizen sambungnya, pemuda Ansor aktif dalam menyuarakan pesan-pesan kerukunan dan kebangsaan, utamanya dalam membuat kontranarasi menghadapi kaum radikal intoleran.
Wakil Ketua Bidang Informasi media, Ansor Kota Semarang Dimas Bagus Pamungkas menambahkan, aktivitas Ansor Cyber Kota Semarang memang diproyeksikan dalam meredam konflik yang ada.
"Kami, Ansor Kota Semarang memiliki personil yang terlatih dalam membuat narasi positif dan bernuansa persatuan kebangsaan," ucapnya.
Menurutnya, langkah Polda dalam menggandeng Ansor agar pemilu damai dan bermartabat adalah langkah yang tepat. "Kami sampaikan terima kasih atas uluran kerja sama ini, semoga bisa terus berlanjut dengan berbagai kegiatan yang menyatukan bangsa ini," harapnya.
Ia melanjutkan, pemilu sebagai hajat bersama warga Jawa Tengah harus disambut dengan rasional dan tak perlu fanatik yang berlebihan. "Sudah saatnya masyarakat semakin dewasa dalam berpolitik. Pemilu yang bermartabat ya harus dimulai dari masyarakat," pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz