Daerah

Puasa, Berderma Untuk Si Miskin

Kamis, 15 Juni 2017 | 13:04 WIB


Brebes, NU Online
Ramadhan, menjadi bulan pembuktian berderma untuk si miskin, bukan hanya merasakan menjadi miskin karena kelaparan dan kehausan selama menjalani ibadah puasa. Bukti keberpihakan pada si miskin bisa diwujudkan dalam bentuk berzakat ataupun memberi makan.

Demikian disampaikan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes, Dr KH Chusnan Zein di sela buka puasa bersama dan peringatan Nuzulul Qur’an Kabupaten Brebes, di Pendopo Bupati Brebes, kemarin.

Kiai Chusnan yang juga Awan PC NU Brebes ini mengajak kepada kaum muslimin untuk membuktikan diri bahwa orang yang berpuasa itu sebagai orang dermawan.

“Jangan sampai kita merasa diri sebagai orang miskin yang berakibat hanya ingin dibelaskasihi terus,” tuturnya.

Menurut Kiai Chusnan, ada empat hal yang bisa membuat negara ini makmur dan sejahtera, apabila masyarakat dan seluruh komponen bangsa melakukan keempat hal tersebut. Yakni; pertama, aksus salam, tebarkan salam karena untuk membuat Darussalam, kedamaian, harus menebarkan salam.

Kedua ithamu thoam, Peduli fukara masakin memberi makan. Yang ketiga adalah silatur rahim, silaturahmi. Tidak kurang pentingnya silaturahmi itu. Dan yang keempat sholatun filail wanasuniyah, sholat pada malam hari dimana orang pada terlelap tidur.

“Bila keempat hal tersebut diterapkan oleh kaum muslimin, ini sangat bagus untuk Indonesia, bagus untuk Brebes,” ujar Kiai Chusnan. 

Apabila tujuan puasa ingin tercapai, lakukanlah keempat hal tersebut. Nanti tujuan puasa la’alakum tatakum mencapai derajat takwa akan ada digenggaman kita. Orang-orang yang bertakwa, akan berbondong-bondong menurut keahliannya derajat takwanya. 

Terkait kesadaran berzakat di Kabupaten Brebes, Kiai Chusnan menilai apresiasi masyarakat Brebes  belum mencapai tingkat yang memuaskan. Terbukti, masyarakat Brebes yang menyalurkan zakatnya ke Baznas masih sebatas pada plat merah. Dalam artian masih di dominasi oleh para PNS yang penghimpunannya melalui bendahara masing-masing instansi. 

“Tahun ini, kami gembira karena ada seorang yang pekerjaanya bengkel, telah menyerahkan zakat lebih dari Rp 3 juta, patut jadi contoh,” ungkap Kiai Chusnan yang juga Dosen IAIN Pekalongan. 

Dia menyentuh kepada para pengusaha agar bisa menyalurkan zakatnya ke Baznas sebagai lembaga resmi pemerintah. Kalau kita mau peduli pada masyarakat fukara masakin maka harus nguwehaken zakat. 

Melalui pentasyarufan yang digelar keliling di 17 Kecamatan se Kabupaten Brebes, bagi Chusnan Zein sebenarnya merupakan upaya syiar dan memberi contoh agar masyarakat tersentuh, termotivasi untuk menyalurkan zakatnya ke Baznas. Kita kembalikan pada sentuhan hati masyarakat 

“Termasuk zakat fitrah, masyarakat harus dimaksimalkan sebagai kewajiban dari rukun Islam. Zakat, rupanya belum menjadi rukun Islam yang favorite dibandingkan dengan rukun islam lainnya,” pungkasnya. (Wasdiun / Muslim Abdurrahman)