Jepara, NU Online
Untuk memutus mata rantai pandemi covid-19, sejumlah kiai di Jepara tidak membuka silaturahim secara tatap muka (open house) di hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Salah satu kiai yang tidak menerima tamu pada hari nan fitri ini adalah Pengasuh Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, Jawa Tengah KH Ma'mun Abdulloh Hadziq.
"Setelah kita diberikan kenikmatan dan keberkahan di bulan suci Ramadhan, akhirnya kita ditemukan dengan hari kemenangan, hari raya Idulfitri," katanya kepada NU Online, Kamis (28/5).
Tetapi di tengah kebahagiaan lanjutnya, umat Islam masih mendapatkan ujian berupa pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih ada di tengah-tengah kita, sehingga menjadikan hari raya tahun ini terasa berbeda dengan hari raya idul fitri sebelumnya.
"Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Pesantren Balekambang, Jepara, mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sementara waktu ini tidak dapat menerima dan menemui para tamu," jelasnya.
Diberlakukan aturan itu, terang kiai yang akrab disapa Mbah Makmun tidak lain karena kita semua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki peran besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Mari kita taati fatwa para ulama kita, ikuti seruan pemerintah, simak kata para ilmuan sebagai ikhtiar, semoga wabah ini segera berlalu dari tengah-tengah kita," doanya.
Kiai lain yang juga menerapkan hal serupa adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Kholiliyah Bangsri, Jepara KH Ma'arif Asrori. Pihak yayasan mengeluarkan maklumat dengan nomor 05/Mm/YKB/V/2020.
Di antara isi maklumat yakini kegiatan pertemuan silaturahim dalam rangka halal bihalal keluarga besar Yayasan Kholiliyah Bangsri dan unit-unit yang dikelola untuk tahun 1441 H/2020 M ditiadakan.
"Untuk hari raya idul fitri pada tahun ini, pengasuh dan keluarga ndalem pesantren Darut Ta'lim Yayasan Kholiliyah Bangsri tidak menerima tamu. Maka dimohon segenap santri, wali santri, alumni dan masyarakat untuk sementara waktu hingga situasi kondusif (menunggu pengumuman pemerintah) tidak sowan kepada beliau-beliau," jelasnya.
"Segenap keluarga besar Yayasan Kholiliyah Bangsri memohon maaf lahir batin atas semua kesalahan. Kami berharap semua pihak dapat bersabar dan bekerjasama dalam menghadapi pandemi ini bersama serta tetap saling memaafkan dan mendoakan," pungkas Kiai Ma'arif.
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz