Ramadhan Momentum Bermunajat untuk Usir Covid-19
NU Online Ā· Kamis, 23 April 2020 | 13:30 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Puasa Ramadhan dipastikan dimulaiĀ Jumat (24/4). Karena itu, kehadiran bulan yangĀ lebih utama dari seribu bulan itu, hendaknya disambut dengan gembira meskipunĀ bangsa Indonesia, bahkan dunia saat ini tengah dihunjam keprihatinan karena dampak Covid-19.
āBulan Ramadhan harus kita sambut dengan suka cita meskipun kondisi kita serba terbatas dan dibatasi,ā ujar muballighah asal Jember, Nyai HjĀ Aisyah Ajhury kepada NU OnlineĀ di kediamannya, kompleks Pesantren Fatihul Ulum, Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember Jawa Timur, Kamis (23/4) malam.
Menurut Ning Aisyah, sapaan akrabnya, kehadiran bulan Ramadhan saat ini ibarat oase di tengah kegundahan masyarakat akibat menumpuknya permasalahanĀ karena dampak Covid-19. Ramadhan, katanya, perlu dijadikan momentum untuk bermunajat kepada Allah, memohon agar Covid-19 segera āangkat kakiā dari bumi Nusantara.
āMari kita tingkatkan munajat kepada Allah, kita ramaikan bulan suci Ramadhan meskipun tetap di rumah,ā jelasnya.
Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN Jember ini, mengeluarkan dua tips untuk beradaptasi dengan puasa Ramadhan. Pertama, melatih diri berpuasa di bulan Rajab dan Syaāban atau puasa sunnah lainnya seperti Senin Kamis dan sebagainya untuk menyambut Ramadhan. Kebiasaan berpuasa sebelum Ramadhan itu penting dilakukan agar sistem metabolisme tubuh juga siap merespons pola makan yang berbeda selama Ramadhan.
āKalau sudah terbiasa puasa sunnah,Ā maka tubuh dan jiwa tidak kaget saat menjalani puasa Ramadhan,ā ujarnya.
Kedua, puasa Ramadhan adalah ibadah yang lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, sehingga butuh menjaga kesehatan jasmani. Makanya, orangĀ yang lemah secara fisik tidak diwajibkan berpuasa tetapi wajib membayar fidyah. Oleh karenanya, dalam menjalani puasa Ramadhan perlu istirahat yang cukup, dan makanan yang masuk ke dalam perut, harus proporsional.
āKalau pas buka puasa, biasanya nafsu makan tinggi, tapi jangan dituruti karena di situlah ujian orang berpuasa,ā jelasnya.
āSertifikat sebagai hamba Allah yang bertakwa akan kita terima jika sukses dalam training Ramadhan ini,ā ungkapnya.
Di tempat terpisah Sekretaris Aswaja NU Center Jember, Ustadz Moch Kholili mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan yang mempunyai keistimewaan waktu. Oleh karena itu, umat Islam harus aktif untuk memanfaatkan waktu tesebut agar keistimewan bisa diraih.
āMakanya kita tidak boleh pasif, tapi harus aktif untuk menggunakan waktu yang istimewa itu dengan memperbanyak ibadah. Virus Corona insyaallah akan segera lenyap atas keistimewaan doa di bulan Ramadhan,ā ucapnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua