Pekalongan, NU Online
Koperasi Pemuda Buana (Kopena) Pekalongan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-25 berhasil membukukan aset sebesar Rp235 miliar dan ada kenaikan signifikan dibanding tahun sebelum hanya Rp195 miliar.
Hal tersebut disampaikan Plt Ketua Umum Kopena Pekalongan Abdul Hamid pada RAT ke-25 tahun 2019 di Gedung Convention Center HA Djunaid, kawasan Peantren Modern Al-Qur'an Buaran Pekalongan, Sabtu (2/3) kemarin.
“Dari sisi perkembangan trend tiap tahunnya naik terutama sisi aset. Pada tahun 2017 asetnya Rp195 miliar, untuk tahun 2018 mencapai Rp237 miliar. Mudah-mudahan tahun ini akan bisa mencapai Rp 300 miliar,” kata Plt Ketua Umum KSPPS Kopena Pekalongan, Nur Khamid.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati yang hadir memberi sambutan menyebutkan dari total 25000 koperasi yang ada di Provinsi Jawa Tengah, hanya 21000 kondisi koperasi yang baik dan sehat.
“Dari 25 ribu koperasi yang ada di Jawa Tengah, yang aktif hanya 21 ribu koperasi, sedangkan sekitar 3 ribuan lebih ditengarai tidak aktif," ujarnya.
Ema meminta koperasi agar tetap aktif yaitu integritas pengurus sangat penting karena tanpa kejujuran dan keterbukaan pengurus lama-lama pasti kolaps. Contohnya Koperasi Simpan Pinjam, dia berbisnis yang lain. Uangnya untuk membangun perumahan dan sebagainya. Itu yang membuat koperasi itu bisa ambruk.
Walikota Pekalongan H Saelany Machfudz menyampaikan, RAT ini sebagai sarana memberikan saran dan masukan dari anggota bagi keberlangsungan KSPPS Kopena. “Kegiatan RAT merupakan bentuk kepatuhan dari komponen organisasi dalam melakukan kewajiban organisasi sesuai dengan tuntutan yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan dimana kekuasaan tertinggi dari lembaga koperasi," paparnya.
Walikota yang juga Ketua Umum Kopena ini meminta agar anggota manfaatkan kesempatan ini untuk bersilaturahmi, memberi masukan, dan kritikan dari kinerja koperasi dalam setahun. Koperasi Kopena yang merupakan koperasi terbesar kedua setelah Kospin Jasa telah bersama sama pemerintah dalam rangka mewujudkan perekonomian di Kota Pekalongan yang lebih baik.
Saelany menekankan bagi koperasi-koperasi baru untuk tetap aktif agar selalu berhati-hati dan berpedoman 4 pilar dalam bekerja yakni spirituality, profesionalitas, integritas, dan loyalitas. “Tentu saja harus hati-hati, 4 pilar dalam bekerja termasuk harus amanah, tahu aturan, Undang-Undangnya bagaimana, anggaran dasar harus paham, integritas, dan loyalitas,” jelas Saelany.
Kepada NU Online, Rabu (6/3) Nur Hamid menyampaikan, koperasi yang dirintis Ansor Kota Pekalongan Desember 1993 saat ini telah memiliki 1 kantor pusat dan 12 kantor cabang. Pada tahun 2019 akan meningkatkan kembali pemberian pendidikan perkoperasian kepada anggota KSPPS Kopena.
"Kopena tetap berkomitmen dari sebagian SHU akan dipergunakan untuk peningkatan kemampuan di bidang perkoperasian kepada anggota KSPPS Kopena," pungkasnya. (Muiz)