Daerah

Santri Jombang Gelar Solidaritas untuk Yuyun

Senin, 9 Mei 2016 | 11:30 WIB

Jombang, NU Online
Puluhan aktifis, mahasiswa dan santri menggelar aksi solidaritas untuk Yuyun, korban pembunuhan dan perkosaan. Sambil menyalakan lilin, mereka berkumpul di Forum Sabtuan Santreeso Jombang, Sabtu (7/5).

Dalam orasinya mereka mengecam aksi kekerasan seksual yang menimpa siswi siswi SMP 5 Satu Atap Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu.

Aan Anshori dari jaringan GUSDURian Jombang yang juga inisiator acara ini menyebut  kasus Yuyun merupakan kejahatan serius yang menyerang sendi kemanusiaan Indonesia. 

"Hanya bangsa hina yang menjadikan perempuan sebagai obyek penindasan," tuturnya.

Senior PMII Jombang ini selanjutnya memapar tingginya angka kekerasan yang dirilis Komnas Perempuan pada 2016. Terdapat 11.207 kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh orang terdekat korban. Sebanyak 4.304 kasus (38%) merupakan kekerasan fisik dan 3.325 (30%) adalah kekerasan seksual.

"Praktek keji atas Yuyun ini merupakan alarm serius betapa perempuan di Indonesia masih terus dibayangi oleh ketidakamanan," tutur Laili Anisah, aktifis Jejer Wadon yang ikut acara. Menurut mahasiswa pascasarjana fakultas Hukum UGM ini pemerintah perlu segera mempercepat pembahasan RUU Penghapusan Kejahatan Seksual.

Rizki Amalia, aktifis perempuan PMII Jombang, juga mengkritik para pihak yang kerap menyalahkan Korban dalam kasus kekerasan seksual. "Misalnya, sungguh tidak fair menyalahkan cara berpakaian perempuan. Sumber utamanya justru pada banalitas cara pandang pelaku atas tubuh perempuan," tandas mahasiswa Unipdu Peterongan ini.

Acara ini diakhiri dengan doa lintas agama sembari peserta bergandengan tangan. "Kita sangat berharap agamawan tidak diam dalam masalah ini," tutur Pendeta GKI Jombang Andreas Kristianto. (Romza M Gawat/Mukafi Niam)