Daerah

Santri NU dari Pelosok Desa Juarai Mapel Kimia di KSM Tingkat NTB

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 10:30 WIB

Santri NU dari Pelosok Desa Juarai Mapel Kimia di KSM Tingkat NTB

Mariati (tengah)

Mataram, NU Online
Keluarga besar Pesntren Miftahul Ma'arif Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) patut berbangga hati. Pasalnya, salah satu santrinya, Mariati meraih juara 1 mata pelajaran kimia pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat propinsi NTB.
 
"Alhamdulillah siswa kita atas nama Mariati juara 1 di KSM tingkat provinsi bidang kimia" kata Kepala Madrasah Ustadz Regen Fadli  dengan bangga di Lombok Tengah, Jumat (16/08) kemarin.
 
Mariati lanjutnya, akan mewakili NTB menunju KSM Nasional setelah brsaing dengan siswa madrasah negeri maupun swasta se NTB walaupun madrasah yang dipimpinnya tergolong di pelosok desa yang jauh dari perkotaan, tapi mampu mencetak siswa berprestasi menuju kompetesi Nasional. 
 
"Semoga jaya dan berhasil, amiin," doanya
 
Mariati diketahui peserta dengan nomor 03.52.09.07981 itu berhasil melibas puluhan madrasah dan sekolah swasta dan negeri se NTB di ajang bergengsi yang dilaksanakan Kementerian Agama RI pada 14–15 Agustus 2019 di MAN 1 Mataram dan mewakili NTB ke tingkat nasional.
 
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Ma'arif Lombok Tengah Ustadz H Hambali kepada NU Online mengaku sangat terharu dan bangga. Kemenangan Mariati ini membuktikan bahwa madrasah dan pesantren mampu bersaing ketat dengan sekolah dan madrasah negeri maupun swasta se NTB.
 
"Mariati telah menepis anggapan orang kalau madrasah dan pesantren itu tidak mampu mendidik santri-santriwatinya jadi pribadi yang cerdas, ini faktanya kita menang," kata Hambali yang juga Kepala KUA Kecamatan Praya Barat ini.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, Kompetensi Sains Madrasah (KSM) memang saat ini menjadi ajang bergengsi untuk perhelatan uji kemampuan ilmu sains bagi siswa-siswi madrasah dan non madrasah, mulai tingkat MI/SD MTS/SMP dan MA/SMA.
 
"Saya heran, madrasah bawah gunung tapi mampu mengalahkan siswa-siswi madrasah negeri se NTB, dan ini harus kita viralkan," pintanya.
 
Dia juga mengimbau masyarakat juga tidak perlu ragu memilih madrasah meski swasta sekalipun. Karena tidak ada bedanya saat ini madrasah negeri maupun swasta. Begitu juga dengan SMA sederajat, sama-sama memiliki peluang yang sama untuk maju bersaing di tengah kemajuan teknologi.
 
"Yang terpenting pemerintah juga perlu memperhatikan secara khusus perkembangan madrasah swasta khususnya yang ada di pelosok desa," pintanya.
 
Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) ini pada awalnya hanya bisa diikuti madrasah swasta dan negeri, namun sejak tahun 2016, Kemenag memperbolehkan peserta sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud RI) seperti SD/SMP dan SMA.
 
Pelaksanaan KSM tingkat Propinsi NTB telah dilaksanakan mulai tanggal 14-15 Agustus 2019 kemarin dan dibuka langsung Sekjen Kementerian Agama RI M Nur Kholis Setiawan. (Hadi/Muiz)