Mataram, NU Online
Keluarga besar Pondok Pesantren Yayasan Miftahul Ma'arif Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat patut berbangga. Hal tersebut karena perestasi siswanya pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat provinsi. Siswi atas nama Mariati mengalahkan pesaing dari sekolah negeri maupun swasta lainnya dalam bidang mata pelajaran kimia.
"Alhamdulillah siswa kita atas nama Mariati juara pertama KSM tingkt provinsi bidang kimia," kata Ustadz Regen Fadli, Jumaat (16/8).
Mariati, lanjutnya akan mewakili NTB menunju KSM nasional. “Walaupun madrsah kami tergolong di pelosok desa, tapi mampu mencetak siswa berprestasi menuju kompetesi Nasional,” katanya.
Mariati diketahui peserta dengan nomor 03.52.09.07981 itu berhasil mengalahkan puluhan peserta dari sekolah swasta dan negeri se-NTB di ajang bergengsi yang dilaksanakan Kementerian Agama RI pada Rabu hingga Kamis (14-/8) di MAN 1 Mataram dan mewakili NTB ke tingkat nasional.
Sementara Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Lombok Tengah Ustadz H. Hambali di tempat terpisah kepada NU online mengaku sangat terharu dan bangga. Kemenangan Mariati ini membuktikan, bahwa madrasah dan pondok pesantren mampu bersaing ketat dengan sekolah dan madrasah, negeri maupun swasta.
“Mariati telah menepis anggapan orang kalau madrasah dan pondok pesantren itu tidak mampu mendidik santri-santriwatinya jadi pribadi yang cerdas. Ini faktanya, kita menang,” kata Kepala KUA Kecamatan Praya Barat ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan KSM memang saat ini menjadi ajang bergengsi untuk perhelatan uji kemampuan ilmu sains bagi siswa-siswi madrasah dan non madrasah, mulai tingkat MI/SD MTS/SMP dan MA/SMA.
"Saya takjub, madrasah bawah gunung tapi mampu mengalahkan siswa-siswi madrasah negeri se-NTB. Dan ini harus kita viralkan," serunya.
Dia juga menghimbau masyarakat juga tidak perlu ragu memilih madrasah, swasta sekalipun. Karena tidak ada bedanya saat ini madrasah negeri maupun swasta. Begitu juga dengan SMA sederajat.
“Sama sama memiliki peluang yang sama untuk maju bersaing di tengah kemajuan teknologi,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya berharap semua pihak, khususnya pemerintah mendukung prestasi yang diraih. "Yang terpenting pemerintah juga perlu memperhatikan secara khusus perkembangan madrasah swasta khususnya yang ada di pelosok desa," pintanya.
Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) ini pada awalnya hanya bisa diikuti madrasah swasta dan negeri. Namun sejak tahun 2016, Kemenag memperbolehkan peserta sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud RI) seperti SD/SMP dan SMA.
Pelaksanaan KSM tingkat Provinsi NTB dibuka secara langsung Sekjen Kementerian Agama RI M Nur Kholis Setiawan. (Hadi/Ibnu Nawawi)