Di sela kegiatan Kelas Akhir Tahun (KAT), Sabtu-Ahad (24-25/12), sekitar 80 santri Pesantren Al-Muayyad Windan mengggelar kegiatan doa bersama yang bertajuk “Santri Nusantara untuk Palestina Merdeka”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula pondok.
Pengasuh Pesantren Al-Muayyad Windan KH M Dian Nafi’ menjelaskan kepedulian kaum santri terhadap kemerdekaan Palestina, bahkan sudah ada sejak Indonesia merdeka.
“PBNU sendiri mengeluarkan seruan doa qunut nazilah untuk Palestina pada 12 November 1938. Ini artinya, sudah sangat lama kaum santri diajak untuk peduli Palestina,” terang Wakil Rais Syuriyah PWNU Jateng itu.
Dalam kegiatan KAT Santri Windan tahun ini, mereka membedah buku yang berjudul Sarung dan Demokrasi: Dari NU Untuk Peradaban Keindonesiaan karya tim LTN PWNU Jawa Timur.
Pada pembukaan acara, Gus Dian memberikan gambaran tentang proses transformasi kaum sarungan dan kaum nahdliyin. Menurutnya, transformasi kaum bersarung berarti perubahan bentuk para santri.
“Dengan harapan kaum sarungan dapat bertransformasi di segala bidang yaitu, ekonosfer atau lingkungan ekonominya, politosfer atau lingkungan politik, inforfer lingkungan ilmu pengetahuan atau informasi, sosiosfer lingkungan sosial, serta bagaimana hubungan timbal balik dengan manusia,” jelasnya. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menjadikan Ramadhan sebagai Madrasah Ketakwaan
2
Gus Yahya Jenguk dan Doakan Kesembuhan KH Said Aqil Siroj
3
Khutbah Jumat: Mengajak Semua Anggota Tubuh Berpuasa
4
Khutbah Jumat: Ikhlas Jadi Kunci Kesempurnaan Puasa
5
3 Alasan Nyai Sinta Pilih Gelar Sahur Keliling bersama Kaum Duafa
6
Khutbah Jumat: Pentingnya Pendidikan Keluarga di Bulan Ramadhan untuk Membangun Karakter Anak
Terkini
Lihat Semua