Daerah

Sekolah di Sidoarjo Ini Santuni Yatim dan Ungkap Solidaritas untuk Papua

Kamis, 5 September 2019 | 01:30 WIB

Sekolah di Sidoarjo Ini Santuni Yatim dan Ungkap Solidaritas untuk Papua

Kegiatan pemberian santunan kepada yatim di SMP Pancasila, Krian, Sidoarjo. (Foto: NU Online/Moh Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Dengan mengandalkan donasi dari wali murid , SMP Pancasila, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur mampu menyalurkan santunan kepada anak yatim di lingkungan setempat. Sumbangan  itu diperoleh dari wali murid dengan mengirimkan nama ahli kubur untuk dihadiahi pembacaan surat al-Fatihah.
 
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (4/9) tertsebut sejatinya adalah dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam. Seluruh kegiatan dipusatkan  di lapangan SMP Pancasila Krian. Dimulai dari pembacaan Shalawat Basairul Khairat, tahlil, pembacaan maulid diba dan ditutup dengan santunan anak yatim.
 
“Ada banyak manfaat, wali murid menuliskan nama ahli kubur dan memberikan donasi dengan niat sedekah untuk anak yatim juga ahli kuburnya dapat kiriman doa dari seluruh siswa, bapak ibu guru beserta anak yatim yang menerima,” kata Agus Mafrudy. Insyaalah dengan cara ini ahli kubur mendapatkan berkah, lanjut Kepala SMP Pancasila tersebut.
 
Kegiatan yang sudah berlangsung dua tahun ini, mendapatkan respons positif dari warga sekitar. Hal ini terbukti, setiap kegiatan banyak warga luar sekolah yang juga ikut serta untuk ikut berpartisipasi mengirimkan nama ahli kubur dan sedekah untuk anak yatim.
 
Dari total 140 siswa dan 16 guru, terkumpul dana Rp. 6.500.000. Ada sekitar 44 siswa penerima santunan anak yatim . Santunan itu berupa uang dan sembako. 
 
“Tahun depan semoga bertambah, sehingga kita bisa membantu anak yatim lebih banyak,” kata Muslimin selaku wakil kepala kesiswaan.
 
Dalam pandangannya, kegiatan tahunan  ini memberikan manfaat bagi siswa. “Yaitu pelajaran untuk mengingat ahli kuburnya untuk selalu dikirimi doa, serta membiasakan sedekah dan memahamkan kemuliaan anak yatim,” ungkapnya.
 
Selain itu, ada sesuatu yang yang berbeda dari kegiatan sebelumnya. Seluruh siswa beserta guru dengan dipandu Muslimin mengucapkan yel-yel untuk solidaritas Papua. 
 
Dengan diawali lagu Subbanul Wathan dan Apuse,  seluruh siswa dan guru mengucapkan ikrar solidaritas untuk Papua. 
 
“Siapa Kita? Indonesia. NKRI? harga mati. Pancasila? Jaya. Siapa Papua? Saudara kita,” kata seluruh peserta yang berkumpul.
 
Apa yang dilakukan pada kesempatan tersebut mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. 
 
“Alhamdulillah, dalam satu acara ada sejumlah hal yang bisa kita laksanakan. Kebaikan untuk ahli kubur, kebaikan untuk anak yatim dan kebaikan untuk keutuhan NKRI khususnya pesan damai untuk Papua,” tandas Abah Baidhowi, guru sekolah setempat.
 
 
Pewarta: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi