Rembang, NU Online
Corona Virus Disease 19 (Covid-19) atau lebih sering dikenal dengan nama Virus Corona bisa dikatakan sebagai virus yang sangat berbahaya. Sudah ribuan orang yang menjadi korban keganasan virus ini.
Guna menanggulangi penyebaran virus ini, Pesantren Riyadlotut Thalabah yang merupakan salah satu pesantren yang ada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini melakukan beberapa ikhtiar atau langkah preventif sehingga bisa memutus rantai penyebaran virus ini.
“Ada beberapa langkah preventif yang dilakukan oleh pesantren ini yakni memutuskan untuk memulangkan seluruh santri. Ini terhitung sejak tanggal 16 hingga 29 Maret dan masuk kembali tanggal 30 Maret nanti,” jelas Pembina Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Ustadzah Ikhda Khullatil Mardliyah, kepada NU Online, Selasa (24/3).
Selain memutuskan untuk memulangkan para santrinya, pesantren yang diasuh KH Adib Munawir ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area pesantren yang berdiri pada 2011 ini.
“Sebelum pulang, pihak pesantren mengadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada 160 santri mengenai Covid-19 yang diisi oleh pembina Poskestren Riyadlotut Thalabah, Ustadzah Rizqiana Adawiyah,” imbuhnya.
Dikatakan, ada penyemprotan disinfektan seluruh area pondok hari Ahad (22/3) kemarin dan memberikan surat edaran untuk tetap tinggal di rumah saja.
“Kami juga merencanakan untuk menyediakan gel pembersih tangan (hand sanitizer) dan disinfektan sendiri. Untuk saat ini bahan sedang kami pesan,” tambahnya alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Apoteker ini.
Dikatakan, dalam sosialisasi yang diberikan kepada para santri, ada banyak pokok pembahasan yang dijelaskan, khususnya penjelasan mengenai Covid-19.
“Sosialisi yang kami berikan berkaitan dengan penjelasan Covid-19, persebaran, gejala dan tanda, tips dan trik mencegah, serta bagaimana cara membiasakan diri untuk bisa hidup bersih dan sehat,” urainya.
“Pola hidup sehat yang kami tekankan adalah harus mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin dengan disertai tata cara yang sesuai. Selain itu juga tentang makanan bergizi, social distancing, dan mengikuti terus saran dari pemerintah,” lanjutnya.
Dirinya sangat berharap agar generasi muda turut berperan dalam menangkal hoaks mengenai penyakit ini, terutama di kalangan keluarga para santri.
“Kami juga berharap agar para generasi muda untuk turut menangkal hoaks seputar virus ini dengan menyebarkan informasi yang jelas dan terpercaya, khususnya kepada keluarga. Hal ini karena generasi muda adalah agen penangkal hoaks di keluarga masing-masing,” pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Abdul Muiz