Unusa Segera Terima Mahasiswa Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah
Rabu, 10 Juni 2020 | 15:00 WIB
Sosialisasi Program Indonesia Pintar atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah kepada kampus swasta. (Foto: NU Online/istimewa)
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Surabaya, NU Online
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur mengadakan sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Suprapto memimpin sosialisasi melalui video conference via aplikasi zoom yang dilaksanakan Selasa (9/6). Rapat ini diikuti pimpinan PTS yang mewakili masing-masing perguruan tinggi.
Pada acara ini menghadirkan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Abdul Kahar.
Dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah tidak ingin ada anak Indonesia yang tidak bisa kuliah hanya karena terkendala urusan biaya. Maka pemerintah mengeluarkan KIP Kuliah yang mana peserta harus memenuhi kriteria administrasi dan kriteria akademik.
“Sebagaimana diketahui bahwa KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, akan tetapi memiliki keterbatasan ekonomi,” katanya. Calon penerima KIP Kuliah adalah siswa yang benar-benar orang yang berhak sesuai kriteria, lanjut Abdul Kahar.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan ini menambahkan tidak semua PTS di Jawa Timur dapat menyelenggarakan Program KIP Kuliah. Ada beberapa persyataran, salah satunya syarat akreditasi institusi minimal B, selain itu besaran kuota juga dipengaruhi student body atau jumlah mahasiswa.
"PTS penyelenggara KIP Kuliah benar-benar harus memenuhi kriteria,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Dana Kegiatan Pendidikan LPDP tersebut.
LLDIKTI Wilayah VII mengalokasikan PTS penerima beasiswa berdasarkan peringkat akreditasi dan lokasi PTS tersebut. Jumlah masing-masing PTS Penyelenggara pasti berbeda kuotanya. Semakin bagus perguruan tinggi tersebut, maka jumlah kuotanya pun akan banyak.
Wakil Rektor 1 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa) Kacung Marijan mengungkapkan tahun 2020 ini, Unusa siap menerima mahasiswa Program KIP Kuliah. Terlebih sejak tahun 2013 Unusa juga sudah menerima mahasiswa Program Bidik Misi. KIP Kuliah sendiri merupakan kelanjutan dari Program Bidik Misi.
"Unusa berkomitmen dalam menyukseskan Program Indonesia Pintar atau PIP melalui Kartu Indonesia Pintar yakni KIP Kuliah. Unusa menjadi salah satu PTS Penyelenggara KIP Kuliah," ungkapnya saat mengikuti video conference di ruang rapat rektor lantai 8 Unusa Kampus B Jemursari Surabaya.
Kacung Marijan menambahkan, KIP Kuliah merupakan salah satu amanat Undang-Undang Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pada pasal 7 ayat 1. Pada aturan tersebut disampaikan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau perguruan tinggi berkewajiban memenuhi hak mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya dengan peraturan akademik.
KIP Kuliah menyasar masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Penerima beasiswa Bidikmisi akan terus berlanjut, akan tetapi diganti namanya menjadi KIP Kuliah.
“Demikian juga halnya apabila ada masyarakat yang terdampak pada masa pandemik Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan di tahun berjalan, maka bisa diusulkan KIP Kuliah on going baru,” terangnya.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua