Gus Dur bercerita kepada Raja Saudi dan sempat membuat raja jarang senyum itu terpingkal-pingkal.<>
Kata Gus Dur, ada seorang jemaah haji bernama Soleh. Ia pandai sekali di bidang ilmu fikih dan sangat paham baca kitab kuning, tapi tidak bisa berbahasa Arab.
Setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz, Soleh berkata kepada salah satu temannya, “Wah di Saudi orangnya ganas-ganas ya?”
“Ganas kenapa Kang?” tanya temannya.
“Coba lihat itu Mas, ada tulisan ‘Mamnu’uddukhul ‘, kalau terjemahan Indonesianya “mamnu’ (dilarang) dan ad-Dukhul (jima’/bersetubuh). Masa di tempat seperti ini masih sempat-sempatnya,” tegas Soleh dengan percaya diri. Dalam kajian fikih di banyak kitab kuning, istilah dukhul memang dimaksudkan untuk itu.
“He he he he, wah mamnu’uddukhul di sini artinya dilarang masuk,” kata teman Soleh yang sudah pernah haji. (Ahmad Rosyidi)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua