10 Hari Terakhir Ramadhan Muslim di New Zealand, dari I'tikaf hingga Tarawih Keliling
Rabu, 19 Maret 2025 | 18:00 WIB
Siti Junita
Kontributor
Wellington, NU Online
Umat muslim seluruh dunia berlomba-lomba mengejar keutamaan malam di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir, waktu turunnya malam Lailatul Qadar. Muslim di New Zealand memanfaatkan momen penting ini dengan mengadakan ibadah rutin puasa dan i’tikaf di masjid.
“Biasanya masjid-masjid menyediakan kegiatan i’tikaf atau bermalam. Selain itu juga mengadakan kegiatan buka Bersama dengan menyediakan khas makanan asal negaranya. Untuk di New Zealand belum banyak menggelar kegiatan amal Ramadhan dan zikir Bersama seperti di Indonesia,” ujar Budi Putra, umat Muslim yang saat ini tinggal di Wellington, New Zealand.
Dalam menyambut 10 hari terakhir Ramadhan sedikit berbeda dengan di Indonesia. Di beberapa wilayah umat muslim melakukan shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an di rumah, kecuali hari Sabtu terdapat kegiatan tarawih keliling dengan menyewa sebuah Gedung atau community hall yang bisa menampung sekitar 200-250 jamaah.
“Kegiatan tarawih keliling (tarling) ini digelar dengan buka bersama, shalat maghrib hingga shalat isya dan tarawih berjamaah. Kegiatan ini dilakukan secara swasembada atau seluruh jamaah mempersiapkan sendiri makanan buka puasa untuk berbagi,” tuturnya yang juga Pengajar Seni Gamelan di New Zealand School of Music, Victoria University of Wellington.
Kegiatan tarawih keliling merupakan tradisi umat muslim di New Zealand, selain sebagai ajang silaturahmi, juga sebagai momen merasakan kuliner dari berbagai negara. Misal di Indonesia terdapat kuliner seperti es cendol, ayam bakar, jajanan pasar, oseng daging sapi, bakso dan telor balado.
“Kami sudah tinggal puluhan tahun di New Zealand dan yang paling mengesankan adalah turut berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan tarling di wilayah Wellington Pusat. Kegiatan ini dihadiri 250 jamaah dan bersama-sama kami menyediakan menu buka puasa lezat asal negara masing-masing," ujar Budi.
Tantangan utama berpuasa di New Zealand adalah Ketika berpuasa di musim panas yang lebih Panjang daripada di Indonesia. Namun saat ini negara Kiwi itu berdurasi 14 jam berpuasa karena berada di musim semi.
“Saat ini 14 jam lebih namun tahun depan atau tahun depan lagi bisa hingga 16 jam. Tentu durasi yang lebih lama perlu siasat untuk menahan lapar dan dahaga, misalnya mempersiapkan menu sahur dan buka dengan baik. Mengurangi aktivitas yang menguras tenaga misalnya mengurangi volume olahraga seperti badminton, pingpong, dan golf,” tukas pria asal Solo Indonesia itu.
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Nuzulul Qur'an, Momen Mengenal Keagungan Al-Qur'an
2
RUU TNI Izinkan Prajurit Aktif Jadi Anggota MA dan Jaksa Agung, Ketua PBNU: Tidak Masuk Akal
3
Kultum Ramadhan: Jadikan Al-Qur’an sebagai Sahabat dan Penolong di Akhirat
4
Konflik Agraria, Ratusan Orang Diduga Suruhan PT LPI Hancurkan Joglo Juang Milik Petani Pundenrejo Pati
5
Kultum Ramadhan: Mari Jadikan Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
6
Pengukuhan Abiya Kuta Krueng sebagai Pimpinan Dayah Darul Munawarah, Abu MUDI: Jaga Warisan Keilmuan dan Kepemimpinan
Terkini
Lihat Semua