Internasional

Grand Syekh Al-Azhar Sambut Alissa Wahid, Berikan Selamat atas Pencapaian NU

Rabu, 31 Januari 2024 | 07:30 WIB

Grand Syekh Al-Azhar Sambut Alissa Wahid, Berikan Selamat atas Pencapaian NU

Alissa Wahid ‎melakukan lawatan khusus ke kantor Grand Syekh Al-Azhar di Gedung Masyikhah al-Azhar al-Syarif ‎pada 29 Januari 2024, sebagai rentetan perayaan Gus Dur’s Day 2024 dengan acara puncak yang digelar ‎pada 28 Januari 2024 di Al-Azhar Conference Center (ACC). (Foto: dok. istimewa)

Kairo, NU Online

Putri sulung KH Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid ‎melakukan lawatan khusus ke kantor Grand Syekh Al-Azhar di Gedung Masyikhah al-Azhar al-Syarif ‎pada 29 Januari 2024, sebagai rentetan perayaan Gus Dur’s Day 2024 dengan acara puncak yang digelar ‎pada 28 Januari 2024 di Al-Azhar Conference Center (ACC).


Gus Dur’s Day 2024 di Mesir diinisiasi sebagai ‎haul Gus Dur ke-14 di Kairo, Mesir, dan refleksi terhadap pemikiran dan kiprah Gus Dur dalam berbagai ‎dimensi, utamanya adalah kemanusiaan dan perdamaian dunia. 


Kunjungan perempuan yang juga Ketua PBNU itu disambut hangat Grand Syekh al-Azhar, Syekh Ahmad al-‎Tayyeb.

 

Dalam kesempatan tersebut Alissa menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas ‎nama keluarga besar Gus Dur kepada Grand Syeikh Al-Azhar yang telah mendukung serta ‎memfasilitasi penuh penyelenggaraan acara Haul Gus Dur yang mengangkat tema Gusdur's Day 2024 - ‎Humanity and Peace.‎


Grand Syekh Ahmad Al-Tayyeb memberikan selamat atas pencapaian Nahdlatul Ulama dalam ‎misi perdamaian dunia dan penghargaan yang akan dianugerahkan oleh Moslem Council of Elders di ‎Abu Dhabi awal Februari mendatang berkat konsentrasi dan pergerakan Nahdlatul Ulama perihal ‎kemanusiaan, termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan perempuan dan anak-anak. 


Grand Syekh ‎juga mengucapkan terima kasih kepada Alissa Wahid atas kiprah dan peranannya dalam ‎menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian. 


Grand Syekh Ahmed Al-Tayyeb menyatakan bahwa hubungan antara Al-Azhar dengan keluarga Presiden Ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid begitu erat. Karena ‎Gus Dur merupakan salah satu kader terbaik dan putra Al-Azhar. Bahkan Grand Syekh menyebut Alissa ‎Wahid sebagai "bint al-Azhar" (putri al-Azhar).


Terkait pilar keislaman di dunia, saat itu Gus Dur telah memprediksikan bahwa peradaban Islam di dunia akan ‎didukung dengan dua pilar, yaitu Islam di Timur Tengah yang homogen akan menjadi satu pilar dan ‎Islam di Asia Tenggara menjadi pilar lain dengan keberagaman."


‎"Al-Azhar telah menyentuh warna keislaman di Indonesia, dengan memberikan banyak alumninya ‎seperti KH Abdurrahman Wahid, KH Ahmad Mustofa Bisri dan Prof Muhammad Quraish Shihab, sebagai para ‎pemimpin dan tokoh yang berpengaruh di Indonesia yang senantiasa menebarkan Islam moderat, ‎menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menebarkan perdamaian, tutur Alissa Wahid kepada Grand ‎Syekh. 


‎"Kami selalu bangga dengan Indonesia, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, Indonesia ‎mampu mempertahankan nilai-nilai sekaligus menjadi pionir Islam di Asia. Ini adalah harapan kami, ‎bahwa untuk membangun sebuah negara, maka pertahankanlah nilai-nilai keislaman," timpal Grand ‎Syekh menanggapi Alissa Wahid.‎


‎“Kami sangat senang apabila kita bisa memperkuat kerja sama dengan Al-Azhar, tidak hanya di bidang ‎pendidikan, namun juga bidang keumatan. Terkait pemberdayaan perempuan, kami telah melakukan ‎pembicaraan dengan Dr Nahla el-Saidi untuk mengembangkan bidang perempuan di kancah ‎internasional melalui Moslem Council of Elders, serta mengangkat tokoh-tokoh ulama perempuan ‎Indonesia," ucap Alissa lagi. 


Sebagian kerja sama yang dicanangkan sudah terealisasi. Di antaranya adalah kerja sama bidang ‎kemanusiaan antara LAZISNU dengan badan zakat Al-Azhar (Zakat and Chairity House) untuk program ‎kemanusiaan di Gaza, dan telah memberikan donasi dengan nominal sebanyak USD 170.000, sesuai ‎yang disampaikan dan dikonfirmasi oleh Dr Sahar Nasr selaku direktur.


Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Prof Dr Abdurrahman Al-Duwaeni (Wakil Grand Syekh Al-Azhar), Prof ‎Dr Salamah Dawood (Rektor Universitas Al-Azhar), Dr Nahla el-Saidi (Penasihat Grand Syekh), Dr ‎Sahar Nasr (Penasihat Grand Syekh, Direktur Zakat and Charity House, Mantan Menteri Investasi dan ‎Kerja sama Internasional Mesir).


Dialog berjalan kurang lebih satu jam yang membahas beberapa topik ‎penting, di antaranya terkait peran al-Azhar al-Syarif dan Nahdlatul Ulama sebagai dua pilar keislaman ‎di Timur Tengah dan Asia Tenggara, dan langkah-langkah strategis kerja sama antar keduanya.‎