Gumi, NU Online
Ada yang berbeda di tahun baru 2017 bagi WNI di Korea Selatan khususnya bagi warga Nahdliyin Korsel. Pasalnya, mereka kedatangan sosok kiai fenomenal dari Indonesia yang terkenal dengan gaya khasnya "Qulhu Ae Lek Kesuwen", KH Anwar Zahid dari Bojonegoro, Jawa Timur pada Ahad (1/1).
KH Anwar Zahid diundang untuk mengisi pengajian dalam rangka Harlah Mushola Al-Azhar ke-3 yang diselenggarakan di daerah Gumi, Provinsi Kyeongsambuk-do, Korea Selatan.
Pengajian yang dihadiri lebih dari 5000 WNI ini berjalan ramai tapi tertib. Kegiatan tersebut juga dibuka stan-stan yang menjual berbagai macam produk khas Indonesia seperti makanan, pakaian, perlengkapan sholat, batik, peci, buku, dan jajanan ringan. Seperti yang tampak di stan PCINU Korsel yang menjual batik, peci, sarung, kaos-kaos khas NU.
Dalam ceramahnya, KH Anwar Zahid mengajak hadirin untuk tetap berbuat baik kepada siapa saja terutama orang tua, bertaubat atas kesalahan yang pernh diperbuat.
Menurutnya, rukun taubat itu ada 4. Pertama, Algetuni (getun/menyesal), menyesal atas apa yang pernh diperbuat. Kedua, Almandegi (Mandek/berhenti) berhenti melakukan kesalahan itu lagi. Ketiga janji, janji untuk tidak mengulangi perbuatan. Keempat, minta maaf dan memaafkan.
Jamaah yang hadir tampak antusias mendengarkan taushiyah KH Anwar Zahid yang sesekali diselingi dengan humor khasnya.
Diakhir acara pengajian juga diadakan penggalangan dana pembangunan Masjid Agung Daegu, masjid yang didirikan oleh WNI Korsel di wilayah Daegu. Penggalangan dana terkumpul sebesar 40.144.390 Won atau kurang lebih 450 juta rupiah. (Imam Sibaweh/Fathoni)