Khazanah Literasi Turots Ilmiah di Universitas Ibnu Tofail Maroko
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Peserta Kepenulisan Turots Ilmiah (KTI) Maroko dari Indonesia melakukan kunjungan ke Universitas Ibnu Tofail di Kenitra, Maroko, Jumat (25/10/2024). (Foto: dok. istimewa/NU Online)
Sunnatullah
Kontributor
Kenitra, NU Online
Sebagai bagian dari program pengembangan keilmuan dan literasi, peserta Kepenulisan Turots Ilmiah (KTI) Maroko dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa non-degree kolaborasi Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melakukan kunjungan ke Universitas Ibnu Tofail di Kenitra, Maroko, Jumat (25/10/2024).
Universitas ini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Maroko, yang memiliki reputasi kuat dalam literasi turots ilmiah serta sarana perpustakaan (khizanah) yang luas dan lengkap.
Kunjungan ini diinisiasi tidak hanya untuk menjalin silaturahim, tetapi juga untuk membuka wawasan baru bagi peserta beasiswa mengenai khazanah ilmiah yang dimiliki Maroko. Mereka berharap dapat mempelajari lebih dalam tentang turots ilmiah yang kaya akan pemikiran dan warisan intelektual Islam yang hingga kini masih menjadi acuan utama di dunia akademis.
Di Universitas Ibnu Tofail, peserta KTI memiliki kesempatan langsung untuk melihat berbagai koleksi turots ilmiah, termasuk manuskrip-manuskrip langka dan berbagai literatur klasik yang tersimpan rapi dalam khizanah kampus.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kiai Muhammad Iqbal, Ketua Ikatan Keluarga Nahdlatul Ulama (IKANU) Maroko sekaligus alumni Universitas Ibnu Tofail. Kiai Muhammad Iqbal mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat penting bagi peserta KTI untuk memperluas wawasan mereka tentang tradisi keilmuan Islam.
Menurutnya, Universitas Ibnu Tofail memiliki sejarah panjang dalam mendidik para penulis dan cendekiawan terkemuka yang telah memberi sumbangsih signifikan terhadap literatur Islam.
“Kunjungan ke Universitas Ibnu Tofail merupakan sesuatu yang wajib untuk memperkaya literasi tentang turots ilmiah. Selain karena Ibnu Tofail telah berhasil mencetak penulis hebat, di universitas ini juga disediakan ruangan khusus untuk memperdalam kepenulisan turots ilmiah, lengkap dengan maktabahnya yang sangat banyak referensi,” ujar Kiai Muhammad Iqbal dengan penuh antusiasme.
Beliau juga menambahkan bahwa kunjungan ini bukan hanya sebagai kunjungan formal, melainkan sebagai upaya nyata untuk mempererat hubungan ilmiah antara Indonesia dan Maroko. Universitas Ibnu Tofail sendiri menjadi salah satu pusat rujukan bagi banyak mahasiswa internasional karena koleksi akademik yang mendalam dan suasana belajar yang mendukung studi turots ilmiah.
Para peserta KTI juga memiliki kesempatan berinteraksi dengan dosen dan mahasiswa lokal, menambah wawasan mereka tentang metode penelitian dan pengajaran di bidang ilmu keislaman yang diterapkan di Maroko.
Para peserta yang hadir dalam kunjungan ini merasa sangat antusias dan berharap kunjungan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mereka untuk mendalami lebih dalam literatur Islam klasik.
Peserta KTI Maroko disambut dengan antusiasme tinggi oleh pihak Universitas Ibnu Tofail di Kenitra, Maroko. Sambutan penuh kehormatan ini mencerminkan kedekatan serta penghargaan besar Universitas Ibnu Tofail terhadap program KTI dan misi pengembangan keilmuan yang diemban para peserta dari Indonesia.
Begitu tiba di kampus, rombongan peserta KTI diterima secara hangat oleh pihak kampus. Bahkan semua ruangan dan fasilitas khusus yang biasanya tertutup bagi pengunjung dibuka secara eksklusif bagi para peserta.
Mulai dari ruang perpustakaan khusus (khizanah) yang menyimpan koleksi naskah-naskah langka hingga ruang penelitian keilmuan turots, semuanya diperlihatkan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas upaya para peserta dalam mendalami ilmu turots.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama lebih lanjut antara Indonesia dan Maroko, terutama dalam pengembangan ilmu keislaman dan turots ilmiah. Selain itu, kunjungan ini juga membuka peluang bagi universitas-universitas di Indonesia untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan kampus-kampus ternama di Maroko, sehingga pertukaran ilmu dan budaya di bidang literatur Islam klasik dapat terus terjalin erat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Hindari Pamer Maksiat di Media Sosial
2
Khutbah Jumat: Minuman Keras, Sumber Kejahatan dan Malapetaka
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: 7 Golongan nu Meunang Panangtayungan Gusti Alloh
4
Kecenderungan Pilihan Politik Sebagian Muslim Amerika pada Pemilu AS 2024
5
Nabil Satria, Santri yang Mendalami Teknologi Kuantum hingga ke Inggris
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: 7 Golongan kang Angsal Eyub-eyuban ing Padang Mahsyar
Terkini
Lihat Semua