Internasional

Kitab Bulughul Maram Dikaji di Belanda Selama Ramadhan

Kamis, 30 Maret 2023 | 09:00 WIB

Kitab Bulughul Maram Dikaji di Belanda Selama Ramadhan

Jamaah Masjid Al-Hikmah di Belanda menikuti pengajian kitab Bulughul Maram selama Ramadhan 1444 H (Foto: Facebook Masjid Al-Hikmah)

Jakarta, NU Online
Masjid milik komunitas Muslim Indonesia di Belanda menggelar pengajian kitab Bulughul Maram selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Kitab tersebut rutin dikaji di Masjid Al-Hikmah, sebuah masjid yang berdiri sejak 1996 berlokasi di Medlerstraat 4, Den Haag, Belanda.


Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Belanda KH Nur Hasyim Subandi mengatakan kajian kitab hadits tematik karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani di Masjid Al-Hikmah Belanda selama bulan Ramadhan tersebut dimulai setiap sore menjelang Maghrib.


"Pengajiannya setiap sore menjelang berbuka pembacaan kitab Bulughul Maram," kata kiai yang juga Ketua Takmir Masjid Al-Hikmah, Den Haag, kepada NU Online, Selasa (28/3/2023) malam.


Sementara itu, kegiatan akan dilanjutkan lagi setelah berbuka puasa atau menjelang waktu Isya dengan penyampaian ceramah keagamaan.


Tak hanya itu, Kiai Hasyim menyampaikan bahwa selama Ramadhan pihak masjid juga rutin menggelar buka puasa bersama yang diadakan setiap hari. "Dan juga ada buka bersama setiap hari," tuturnya.


Masjid Al-Hikmah, lanjutnya, merupakan bangunan masjid merupakan gedung bekas gereja yang dibeli oleh warga negara Indonesia. Meski tak berbentuk layaknya masjid yang khas dengan kubah pada umumnya, masjid Al-Hikmah adalah bangunan dua lantai seluas 1.000 meter dengan kapasitas 1.300 jamaah sekaligus.


Jumlah jamaah masjid membludak biasanya pada hari libur seperti Sabtu dan Ahad, serta pada bulan Ramadhan. 


"Di hari-hari itu memang ekstra, jamaah sampai ke bawah, ke mana-mana," tuturnya. "Dan itu penuh, jadi sekitar 800 jamaah setiap hari," imbuhnya. 


Saat ini, Kiai Hasyim mengaku tengah berusaha untuk mendatangkan imam shalat tarawih dan penceramah di Masjid Al-Hikmah dari perwakilan Muslim di Maroko, tepatnya di bawah naungan PCINU Maroko.


"Kita saat ini memanggil kawan PCINU Maroko untuk menjadi imam dan penceramah," ujar dia. 


Program pengadaan imam dan penceramah tersebut adalah kerja sama antara PCINU Belanda dengan PCINU Maroko. 


"MoU-nya PCINU, semnetara pembiayaannya dari masjid. Masjid mempercayakan PCINU untuk mengelola. Dua imam satu mahasiswa S2 dan satu lagi S3," tambahnya.  


Puasa 16 jam di Belanda 
Umat Islam di Belanda melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1444 H pada musim panas. Waktu subuh pada musim pana ini, kata Kiai Nur Hasyim, diperkirakan tiba pukul 05.30 waktu setempat, sementara waktu Maghrib tiba di kisaran pukul 20.00. Pada musim ini, Muslim di Belanda harus menjalankan puasa dengan panjang durasi di kisaran 16 jam. 


"Sekarang musim panas sudah pergantian jam musim panas, semakin sedikit tidurnya. Durasi puasa panjang, sekarang 16-17 jam. Mulai jam 05.30 pagi sampai jam 8 malam," kata dia. 


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan