Internasional

Perkuat Islam di Negeri Kincir Angin, PCINU Maroko Kirim Dai dan Imam

Selasa, 7 Mei 2019 | 07:45 WIB

Perkuat Islam di Negeri Kincir Angin, PCINU Maroko Kirim Dai dan Imam

Delegasi PCINU Maroko siap terbang ke Belanda

Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko menggelar Walimatus Safar (acara pelepasan) delegasi dai dan imam PCINU Maroko ke Belanda. Pengiriman dai dan imam ini merupakan program kerjasama tahunan antara PCINU Maroko dan PCINU Belanda.

Muhammad Iqbal sebagai salah satu delegasi mengatakan, kerjasama dengan PCINU Belanda dalam bentuk pengiriman delegasi dai dan imam pada Ramadhan kali ini memasuki tahun ketiga.

“Upaya ini dilakukan untuk memperkuat keislaman di Negeri Kincir Angin tersebut. Tahun ini, saya dikirim sebagai dai, dan Mukhtar Hanif Zamzami sebagai imam,” kata Iqbal kepada NU Online melalui telepon seluler, Senin (6/5) malam.

Iqbal mengungkapkan bahwa tugas menjadi dai tidaklah mudah baginya. Karena disebutkan dalam al-Qur’an والله يدعو إلى دار السلام.

“Sesungguhnya, perintah dakwah, yang melakukan pertama kali adalah Allah SWT," terang Iqbal dalam acara pelepasan delegasi dai dan imam PCINU Maroko yang digelar di Rabat, Ibukota Maroko, Kamis (2/5), waktu setempat. 

Delegasi yang dikirimkan tersebut, lanjut Iqbal, nantinya akan dipusatkan di masjid Al Hikmah, Den Haag, Belanda. Selain sebagai imam dan dai, delegasi tersebut juga akan fokus melakukan pengembangan umat Islam yang berada di sekitar wilayah itu. 

Untuk mempermudah jalannya kegiatan, Iqbal menyusun buku panduan seputar ibadah di bulan Ramadhan yang nantinya akan dibagikan pada masyarakat di sana. “Saya menyusun ini untuk mempermudah umat Islam di sana, mengingat di Belanda sangat sulit untuk mendapatkan informasi seputar keislaman,” paparnya.

Duta Besar untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar, dalam acara pelepasan menyampaikan agar agenda tersebut dapat terus berlanjut. Ia sangat bangga dengan pengiriman imam dan dai ini. Ia berharap agar kedua delegasi menjaga nama baik NU dan Mahasiswa Maroko di Belanda.

Dubes Hasrul berharap, PCINU Maroko pada kesempatan berikutnya tidak hanya mengirimkan delegasi ke Belanda. “Negara seperti Suriname yang 45 persen masyarakatnya adalah Jawa serta beberapa negara lain yang banyak terdapat muslim Indonesia juga perlu mendapat perhatian,” harapnya. (Nuri Farikhatin/Musthofa Asrori)