Putra Mahkota Saudi Berkeinginan Damai, Iran Sambut Baik
Jumat, 30 April 2021 | 15:05 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Keinginan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) untuk menjalin hubungan baik dan damai disambut baik oleh Pemerintah Iran. Menurut Iran, niat rujuk Saudi itu dapat membuka jalan ke era baru antara kedua negara yang selama ini berlawanan dan berebut pengaruh di Timur Tengah.
"Republik Islam (Iran) telah menjadi pelopor di jalan kerja sama regional dan menyambut baik perubahan sikap dari Arab Saudi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saaed Khatibzadeh, melalui pernyataan tertulis pada Kamis (29/4).
Khatibzadeh mengatakan "dengan mengambil sikap konstruktif," kedua negara dapat memasuki babak baru interaksi dan kerja sama untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional, hingga mengatasi perbedaan.
Ia menyampaikan pernyataan itu setelah Mohammed bin Salman untuk pertama kalinya mengungkapkan niat negaranya berdamai dengan Iran, musuh bebuyutan Saudi selama ini.
"Iran adalah negara tetangga, dan semua yang kami cita-citakan adalah hubungan baik dan spesial dengan Iran," kata Mohammed bin Salman dalam wawancara televisi yang disiarkan Selasa (26/4) malam.
"Kami tidak ingin situasi Iran menjadi sulit. Sebaliknya, kami ingin Iran tumbuh dan mendorong kawasan serta dunia menuju kemakmuran."
MBS menuturkan Saudi tengah bekerja dengan mitra regional dan global demi menemukan solusi atas "perilaku negatif" Teheran.
Selama ini, Saudi dan Iran berselisih dan berebut pengaruh di Timur Tengah. Saudi kerap menuding Iran mendukung kelompok teroris dan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan.
Riyadh dan Teheran telah memutus hubungan diplomatik sejak 2016. Pemutusan hubungan ini terjadi setelah penyerangan misi diplomatik Saudi oleh pendemo Iran sebagai bentuk protes eksekusi mati seorang ulama Syiah.
Iran dan Saudi juga kerap berbeda pendapat dalam menangani sejumlah isu regional, seperti konflik Suriah hingga Yaman.
Mohammed bin Salman tidak menyebutkan ada negosiasi apa pun dengan Iran sejauh ini. Namun, Financial Times melaporkan bahwa delegasi Iran dan Saudi bertemu pertama kalinya pada 9 April lalu di Baghdad. Pertemuan itu difasilitasi Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi.
Kepada AFP, seorang pejabat Irak membenarkan pertemuan itu berlangsung secara diam-diam. Seorang diplomat negara Barat mengatakan dia juga telah "diberi pengarahan sebelumnya" tentang upaya "untuk menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan" antara Riyadh dan Teheran. Namun kedua negara masih bungkam terkait pertemuan rahasia itu.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
6
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
Terkini
Lihat Semua