2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
NU Online Ā· Senin, 4 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Bandung, NU OnlineĀ Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kota Bandung kembali hadir di tengah komunitas penyandang disabilitas yang berada di bawah naungan Yayasan Bandung Independent Living Center (BILiC).
Ketua LPBINU Kota BandungĀ Arief Agus TĀ dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, baik bencana alam, non-alam, maupun bencana sosial, termasuk bagi kelompok disabilitas.
"LPBINU merasa terpanggil untuk memberikan sosialisasi kepada kelompok disabilitas. Pertama, sebagai bentuk realisasi pendidikan inklusif, di mana semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, berhak mendapatkan literasi kebencanaan yang setara," jelas AriefĀ sebagaimana dikutip dari rilis pada Senin (4/8/2025).
Kedua, lanjutnya, hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan keadilan ekologis. Sebab, kelompok disabilitas adalah kelompok yang paling minim kontribusinya terhadap kerusakan lingkungan, tetapi justru paling rentan terdampak saat bencana terjadi.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara LPBINU, Yayasan Ecomit Bakti Negeri sebagai koordinator kegiatan, serta Yayasan BILiC yang menyediakan fasilitas tempat.
Ketua Yayasan BILiC, Zulham, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, sosialisasi kebencanaan sangat penting untuk meningkatkan kemandirian kelompok disabilitas dalam menghadapi situasi darurat. āHarapannya, teman-teman disabilitas bisa menyelamatkan diri secara mandiri jika terjadi bencana, tanpa ketergantungan mutlak kepada pihak lain,ā ujar Zulham.
Sementara itu, pimpinan Yayasan Ecomit, Johan Tampubolon, menekankan bahwa isu iklim dan kebencanaan adalah persoalan bersama yang harus ditangani secara kolaboratif lintas kelompok masyarakat dan agama. "Aksi iklim dan kebencanaan adalah bagian dari dialog serta kerja sama kemanusiaan antarumat beragama," tuturnya. Johan juga menjelaskan bahwa nama Ecomit merupakan akronim dari Ekologi, Mitigasi, dan Toleransi, yang menjadi dasar komitmen lembaganya dalam isu ini.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua