Jatim

Kalis Mardiasih Dorong Santri Perbanyak Produksi Konten Islami tentang Pengalaman di Pesantren

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Kalis Mardiasih Dorong Santri Perbanyak Produksi Konten Islami tentang Pengalaman di Pesantren

Seminar Hari Santri di UIN KHAS Jember. (Foto: NOJ/Wildan)

Jember, NU Online

Penulis dan aktivis gender, Kalis Mardiasih membuka pandangannya tentang peran santri, terutama santriwati, dalam berkarya. Ia mendorong para santri agar bisa memperbanyak produksi konten yang bermanfaat tentang pengalaman mereka di pesantren. 


Hal itu diungkap Kalis dalam acara Seminar Hari Santri 2024 yang mengangkat tema Santri Gen Z: Muda, Toleran, dan Produktif di Gedung Kuliah Terpadu UIN KH Achmad Shiddiq (KHAS) Jember, Jawa Timur, pada Rabu (16/10/2024).


"Santri memiliki potensi besar untuk menulis tentang pengalaman di pondok, kisah para kiai, atau bahkan konten Islami sederhana seperti doa-doa yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Tidak perlu terlalu dalam, yang penting relevan dan sering digunakan," ujar Kalis, sebagaimana dikutip NU Online Jatim.


Ia juga menekankan bahwa santri perempuan tidak boleh dibatasi hanya pada peran-peran domestik.


"Islam memberikan ruang yang luas bagi perempuan. Mereka bisa menjadi pengajar, mengeksplorasi sains, teknologi, dan membawa ilmu pesantren ke ranah yang lebih luas," lanjutnya.


Sementara itu, Ketua Lesbumi PBNU KH Jadul Maula berbagi pesan penting tentang kebebasan berpikir dan potensi diri. 


"Santri harus punya pilihan. Saat saya masih santri, kiai saya pernah berpesan bahwa agama tidak boleh diatur oleh negara. Kita belajar di pesantren untuk mengasah potensi diri, bukan hanya mengikuti arus," ucapnya.


Kiai Jadul, menyoroti pentingnya menjaga jiwa muda, bukan sekadar usia, tetapi juga semangat dan idealisme yang terus segar dan dinamis. 


"Santri harus tetap berjiwa muda, mengembangkan idealisme dan visi yang besar, sambil menghindari jebakan narsisme yang hanya membawa kesedihan," tuturnya.


Baca selengkapnya di sini.Â