Jombang, NU Online
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 24 November 2024 mendatang, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi) mengingatkan para kontestan tidak melakukan praktik politik uang.
Praktik politik uang, kata dia, merupakan bentuk ketidakjujuran dalam berdemokrasi, dan tidak ada hasil yang baik apabila diawali dengan ketidakjujuran.
"Sesuatu kalau diawali dengan ketidakjujuran pasti akan melahirkan ketidakjujuran-ketidakjujuran lainnya," ujarnya, Kamis (25/7/2024).
Dalam pandangannya, praktik politik uang sudah menjadi tradisi dalam setiap perhelatan politik di Indonesia. Meski sulit, politik uang bukan sesuatu yang tidak bisa diberantas.
"Karena sudah jadi budaya, meskipun sudah dihindari masih ada kemungkinan untuk terjadi lagi," terangnya.
Menurutnya, hal yang sangat mendasar untuk menghentikan praktik politik uang harus dimulai dari kesadaran dari diri masing-masing, yaitu keinginan yang kuat untuk mengurangi praktik politik yang tidak jujur.
Peran pemimpin dalam membasmi tradisi politik uang adalah hal yang utama. Menghentikan praktik politik uang harus dimulai dari level pemimpin, kemudian dilanjutkan sampai ke tingkat-tingkat di bawahnya.
Gus Fahmi berharap agar demokrasi khususnya di Jombang bersih dari praktik politik uang.
"Tentunya kita berharap agar dijauhkan dari hal tersebut, dan semoga kita bisa belajar berdemokrasi yang baik," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua