Bangkalan, NU Online Jatim
Di pelosok desa, kiai kampung selalu menjadi sosok yang dekat dengan masyarakat. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu agama di surau atau mushala kecil, tetapi juga hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Di antaranya seperti memberi nasihat, memimpin doa, hingga menjadi tempat bertanya ketika muncul permasalahan. Kesederhanaan, keikhlasan, dan keistiqamahan menjadikan kiai kampung dicintai serta dihormati sebagai simbol kebersamaan dan keteladanan.
Di Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Desa Macajah, Kecamatan Tanjungbumi, nama Kiai Jusuf atau akrab disapa Mak Jon dikenal luas sebagai kiai kampung yang selalu hadir memenuhi undangan masyarakat.
Bagi masyarakat, bukan hanya lantunan doa Kiai Jusuf yang fasih, tetapi juga keteladanan dan istiqamahnya yang membuatnya begitu dihormati. Banyak yang menilainya sebagai sosok sederhana, religius, dan tak kenal lelah.
Kehadirannya selalu ditunggu-tunggu, baik acara tasyakuran, tingkepan, resepsi pernikahan, hingga tahlilan yang bersifat umum. Tidak jarang, acara tidak segera dimulai sebelum dirinya hadir, kecuali jika sudah ada konfirmasi yang bersangkutan berhalangan.
Dalam kesehariannya, Kiai Jusuf bisa menghadiri lebih dari sepuluh undangan lintas dusun hingga desa. Semua itu dijalaninya atas dasar kepercayaan masyarakat yang begitu besar kepadanya. Meski harus bolak-balik,ia tetap berusaha memenuhi semua undangan dengan penuh semangat.
Dengan motor sederhananya, Kiai Jusuf menempuh perjalanan berkilometer tanpa mengenal lelah. Baginya, kepercayaan masyarakat adalah tanggung jawab sekaligus amanah mulia.
“Biasanya undangan paling banyak datang di bulan Maulid atau Rabiul Awal dan di bulan Rasol atau Rabiul Akhir, karena masyarakat banyak mengadakan peringatan Maulid dan tasyakuran,” tuturnya kepada NU Online Jatim, Senin (22/12/2025).
Kesibukan itu tidak membuat Kiai Jusuf meninggalkan rutinitas sehari-harinya. Ia tetap meluangkan waktu untuk menemani keluarga serta mencari rumput sebagai pakan ternak.
Wajahnya yang selalu dihiasi senyum dan sikap humoris membuatnya semakin dekat dengan masyarakat. Selain itu, ia juga tak henti-hentinya membimbing generasi muda dengan ilmu dan tradisi kampung yang selalu dijaga.
Salah satu masyarakat setempat, Supiyah, menuturkan bahwa Kiai Jusuf tidak hanya dikenal sebagai pemimpin doa dalam acara, tetapi juga menjadi tempat bertanya seputar tradisi lama.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
2
Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo: Serukan Islah hingga Usulkan Penyelenggaraan MLB
3
Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUÂ
5
Gus Yahya Klarifikasi Undangan Peter Berkowitz, Potensi TPPU, dan Konsesi Tambang
6
KH Ma'ruf Amin Nilai Keputusan Musyawarah Kubro di Lirboyo Utamakan Kemaslahatan Jam'iyah
Terkini
Lihat Semua