Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
NU Online Ā· Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:03 WIB
Malang, NU OnlineĀ
Ketua III Yayasan Sabilillah Malang Prof H M Masāud Said menyampaikan betapa besar peran KH Tholchah Hasan dalam dunia pendidikan, keagamaan, dan kehidupan berbangsa. Menurutnya, KH Tholchah Hasan merupakan pribadi yang sangat dekat dengan semua kalangan.
"Ciri orang baik itu membuat siapa pun merasa diterima, nyaman, dan mendapatkan kebaikan. Itulah Kiai Tholchah," katanya pada peringatan haul ke-6 Almaghfurlah Prof KH Moch Tholchah HasanĀ di lapangan SMK Plus Al Maāarif Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (29/05/2025). Ā
Ia mengenang bagaimana dirinya pernah diutus oleh Kiai Tholchah untuk menimba ilmu hingga ke luar negeri. Mulai dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia, hingga negara-negara Asia berpenduduk mayoritas Muslim. Dalam berbagai forum internasional, ketika ditanya negara Muslim yang besar, demokratis, rukun, dan makmur, jawabannya sering kali adalah Indonesia. Dan itu karena peran besar Nahdlatul Ulama.
Prof Masāud juga menyoroti peran strategis wilayah Singosari dalam sejarah NU dan pendidikan Islam di Indonesia. Menurutnya, jika dilacak secara historis, Singosari memiliki kontribusi penting melalui tokoh-tokoh besar seperti KH Hamimuddin (1835), KH Thohir, hingga KH Masjkur.
"KH Tholchah Hasan adalah penerus perjuangan para tokoh tersebut. Dari Singosari lahir inisiatif besar seperti pendirian Universitas Islam Malang (Unisma)," terangnya.
Bahkan Masjid Sabilillah di Kota Malang, yang kini dikenal sebagai masjid percontohan nasional, juga dibangun oleh tokoh-tokoh asal Singosari. Begitu pula dengan lembaga-lembaga pendidikan Maāarif, termasuk SMK Plus Al Maāarif, yang terus berkembang pesat.
Prof. Masāud menceritakan bahwa Kiai Tholhah merupakan pribadi yang sangat disiplin dan istiqamah dalam beribadah. Di bidang pendidikan, KH Tholchah dikenal sebagai tokoh pembangun lembaga yang berkualitas. Ia membangun dari jenjang TK hingga sekolah berasrama (boarding school) dengan standar mutu yang tinggi. Baginya, kualitas pendidikan jauh lebih penting daripada kuantitas murid.
Salah satu nilai yang terus ditanamkan KH Tholchah kepada para murid dan koleganya adalah pentingnya inovasi. Menurut Prof Masāud, keberlanjutan dari kebaikan adalah kunci dari ibadah yang hakiki. Karena itu, ia meyakini bahwa SMA, SMP, dan SMK Al Maāarif Singosari akan terus tumbuh dan berkembang jika tetap memegang nilai dan pesan luhur dari KH Tholchah Hasan.
KH Tholchah Hasan lahir pada 10 Oktober 1936 dan wafat pada 29 Mei 2019 dalam usia 83 tahun. Dalam usia tersebut, Prof Tholchah mengabdikan diri sepenuhnya untuk dunia pendidikan dan keumatan. Warisan Prof Tholchah bukan hanya dalam bentuk fisik lembaga, tetapi juga nilai, semangat, dan keteladanan.
Prof Masāud Said mengakhiri testimoni dengan mengajak semua pihak, khususnya alumni dan penerus Yayasan Al Maāarif Singosari untuk terus meneladani spirit dan visi Kiai Tholchah Hasan dalam menciptakan pendidikan Islam yang berkualitas, modern, dan tetap berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
2
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
3
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
4
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
5
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
6
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua