Thibbun Nabawi Jeruk Lemon: Menjaga Mood dan Semangat di Musim Penghujan
Ahad, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB
Yuhansyah Nurfauzi
Kolomnis
Musim penghujan yang panjang bisa mempengaruhi semangat dalam melakukan pekerjaan. Hujan deras, langit mendung, dan suhu udara yang lebih dingin dari biasanya juga berimbas pada mood atau suasana hati. Bila mood atau perasaan saat hujan tidak terkelola dengan baik, seringkali orang enggan melakukan aktivitas harian dengan semangat.
Di negara dengan tingkat produktivitas kerja yang tinggi, musim hujan bukan halangan untuk tetap berkarya. Berbagai upaya dilakukan oleh para pekerja untuk memompa semangat jiwa meskipun situasi lingkungan saat hujan kurang menguntungkan. Bahkan, ketika berada di dalam sebuah gedung, ruangan dapat dikondisikan kesegarannya untuk menunjang pikiran agar tidak bermalas-malasan.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan mood dengan bahan alami agar semangat tetap terjaga selama musim penghujan? Apakah ada penerapan Thibbun Nabawi untuk menjaga kesegaran pikiran yang relevan dengan kondisi tersebut?
Salah satu cara untuk meningkatkan mood yang jarang disadari oleh masyarakat Indonesia adalah aromaterapi. Aromaterapi sering disisipkan ke dalam produk kesehatan rumah tangga seperti sabun dan sampo untuk memberikan sensasi wangi. Sumber aromaterapi bisa berasal dari bahan alami seperti minyak atsiri atau essential oil dari tanaman yang beraroma wangi.
Di Jepang, permintaan minyak esensial di musim hujan sebagai bahan baku aromaterapi meningkat dengan pesat. Uniknya, salah satu aromaterapi yang disukai untuk dijadikan berbagai macam produk yang digunakan di musim hujan berasal dari minyak atsiri jeruk lemon.
Salah satu negara dengan tingkat produktivitas tertinggi dalam hal jam kerja di dunia adalah Jepang. Pekerja di Jepang bisa tahan lama di lingkungan kerjanya dan tetap produktif. Meskipun musim hujan, pekerja di Jepang tetap bisa berkarya dengan baik karena didukung semangat kerja yang luar biasa.
Hal itu tidak lepas dari sensasi wangi lemon di berbagai produk yang disukai orang Jepang. Organisasi perdagangan luar negeri Jepang melaporkan, gaya hidup orang Jepang yang menggemari aromaterapi membuat negara itu mengekspor minyak atsiri lemon dalam jumlah besar setiap musim hujan. Tidak hanya minyak atsiri dari jeruk lemon, minyak atsiri dari jenis jeruk lainnya juga meningkat penggunaannya di musim penghujan.
Penelitian di China mengungkapkan bahwa musim hujan yang panjang dapat mempengaruhi turunnya fokus perhatian manusia. Selama musim hujan, suhu dan kelembaban yang tinggi di negara Asia dapat menyebabkan penurunan fungsi pembuangan panas tubuh dan ketidaknormalan kemampuan kulit untuk mengatur suhu tubuh. Hal ini dapat menyebabkan depresi, kebosanan, penurunan daya ingat, kelelahan, dan peningkatan kejadian kecelakaan. (Zhou, 2024, Analysis of the effect of plum rain on Yangtze River Delta, Applied and Computational Engineering, 60(1): halaman 56-62).
Berdasarkan situasi di atas, penggunaan jeruk lemon di musim hujan sebagai aromaterapi menjadi peningkat mood yang sangat relevan. Tidak hanya digunakan untuk aromaterapi, air lemon maupun air dari buah jeruk lainnya dapat digunakan sebagai minuman. Bila diminum, air perasan jeruk lemon maupun jeruk lainnya dapat memperbaiki suasana mental.
Kitab At-Thibbun Nabawi menceritakan bahwa Nabi pernah bersabda tentang jeruk sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَ رِيحُهَا طَيِّبٌ
“Orang mukmin seperti buah Utrujjah (berbagai macam jeruk). Rasanya segar dan menyehatkan, demikian pula aromanya segar dan menyehatkan.” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyail Ulum: 1990], halaman 70)
Dalam keterangannya, buah Utrujjah yang dimaksud adalah berbagai macam jeruk, termasuk buah jeruk lemon. Al-Hafiz Adz-Dzahabi menyatakan bahwa dari buah jeruk itu dibuat air perasan jeruk yang baik untuk perut yang panas. Air perasan jeruk tersebut juga memperkuat jantung dan menggembirakan (perasaan) hati.
Upaya lain untuk meningkatkan mood, mind, dan semangat di musim penghujan adalah dengan terapi warna. Uniknya, memandang warna buah jeruk ternyata termasuk hal yang disukai oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Masih pada halaman yang sama di dalam kitabnya, Al-Hafiz Adz-Dzahabi menyatakan:
يروى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يحب النظر إلى الأترج
“Telah diriwayatkan bahwa Nabi Saw suka memandang buah Utruj,”
Warna buah jeruk sangat beragam tetapi semuanya cenderung cerah, termasuk warna jeruk lemon. Penelitian membuktikan bahwa memandang warna lemon sebagai upaya terapi sangat bermanfaat untuk kesehatan otak. Warna lemon yang merupakan perpaduan kuning dan hijau merupakan stimulator otak. (Arakelyan, 2005, Treatment of Alzheimer’s Disease with a Combination of Laser, Magnetic Field and Chromo Light [Colour] Therapies: a Double Blind Controlled Trial Based on a Review and Overview of The Etiological Patophysiology of Alzheimer’s Disease, Laser Therapy, 14.1: halaman 19-28).
Penelitian itu lebih lanjut menjelaskan bahwa pasien yang mengalami gangguan memori di otak seperti penyakit Alzheimer bisa mendapatkan manfaat dari terapi warna lemon. Terapi warna yang disebut sebagai chromotherapy setiap hari dengan memandang kombinasi warna lemon hijau dan kuning selama 15-20 menit dapat meningkatkan kondisi dalam perbaikan memori atau ingatan pasien.
Warna lemon sendiri memang beragam, ada yang hijau seperti lemon lokal di Indonesia atau yang dikenal dengan lemon Jawa. Ada pula yang kuning cerah sebagaimana warna lemon yang diimpor dari luar negeri. Keduanya dapat ditemukan dengan mudah di berbagai pedagang buah di Indonesia.
Cara penggunaan lain untuk mendapatkan manfaat ganda dari lemon adalah dengan menyeduhnya bersama dengan minuman teh. Lemon tea merupakan perpaduan teh dengan irisan jeruk lemon yang dicelupkan bersama dengan kulitnya. Kulit lemon yang dimasukkan ke dalam teh hangat dapat melepaskan kandungan minyak atsirinya sehingga efek aromaterapinya juga dapat diperoleh secara simultan ketika meminumnya.
Berdasarkan khasiat buah jeruk lemon, selayaknya masyarakat bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan semangat di musim penghujan. Selain bermanfaat untuk kesehatan, buah lemon juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang beriman untuk senantiasa menyebarkan semangat serta kesegaran bagi orang-orang di sekitarnya. Wallahu a’lam.
Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi.
Terpopuler
1
Sejumlah Profesi Keagamaan yang Bakal Disertifikasi Kemenag
2
Gus Baha Jelaskan Alasan Mirajnya Seorang Mukmin Melalui Shalat
3
Nabi Musa Menangis saat Tahu Umat Rasulullah Lebih Mulia Ketimbang Umatnya
4
Pesantren Lirboyo, Satu Abad Gunakan Sistem Kelas
5
Data Hilal Penentuan Awal Bulan Syaban 1446 H
6
Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
Terkini
Lihat Semua