Indonesia, Malaysia, dan Thailand Sepakat Berbagi Sistem Informasi Pasar Kerja
Kamis, 25 Juli 2019 | 00:15 WIB
"Pertukaran informasi pasar kerja akan membantu ketiga negara dalam mengisi pasar kerja sub regional. Sehingga migrasi pekerja akan tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja," kata Direktur Pengembangan Pasar Kerja Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Roostiawati usai mengikuti Technical Meeting IMT-GT: Labour Market Information Portal Workshop di Jakarta, Rabu (24/7).
Pertemuan itu dihadiri para pejabat Center for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT) yakni Balamurugan Ratha Krishnan (Deputy Directour); Purwaning Putri (Senior Project Cordinator); Robita Robinson (Project Cordinator); dua delegasi dari Thailand Witthusak Pathomsart (Senior Labour Specialist); Winai Mayomthong (Expert to Information and Communication) dan 30 peserta dari perwakilan Disnaker beberapa provinsi di Indonesia.
Roostiwati menjelaskan kesepakatan yang dicapai dalam technical meeting minus delegasi Malaysia tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan IMT-GT sebelumnya di Kelantan, Malaysia (2019). Berbagi informasi pasar kerja dalam dua Bahasa juga sebagai dasar perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia yang bermobilisasi di ketiga negara tersebut.
"Kita sudah komit berbagi informasi pasar kerja dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris," ujar Roostiawati.
Menurut Roostiawati untuk langkah awal pihaknya akan melakukan sharing di sektor pariwisata (tourism blue) khususnya untuk jabatan-jabatan yang sudah dikenal di Asean. "Kita sudah siap sharing data statistiknya angkatan kerja, terkait demand-nya itu dari jabatan apa saja, supply kita di mana saja. Kita tinggal tunggu kesiapan Thailand kapan versi bahasa Inggrisnya itu ada," ujar Roostoawati yang juga selaku Ketua CIMT tetsebut.
Roostiawati mengatakan selanjutnya IMT-GT akan membuat action plan informasi pasar kerja dua bahasa di sektor pariwisata tersebut. "Harus ada timeline, karena kesepakatan dua bahasa ini sudah disepakati pada pertemuan di Kelantan kemarin," ujarnya.
Kerja sama IMT-GT merupakan kerja sama ekonomi sub regional yang terbentuk sejak 1993 dan sangat strategis dalam peningkatan perekonomian wilayah perbatasan antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Sedangkan Deputy Directour CIMT, Balamurugan mengatakan meski minus delegasi Malaysia, IMT sepakat mempersiapkan macro data analysis informasi pasar kerja. "Nantinya kita akan lihat di mana ada demand and supply-nya, kalau di Indonesia misal dari sektor pariwisata, seberapa besar demand di sektor tersebut, begitu juga dengan Thailand," ujarnya.
Balamurugan berharap bila sudah ada sistem online informasi pasar kerja di IMT-GT, akan disebarkanluaskan ke tiga negara. "Nanti kita boleh pilih sektor mana saja yang akan dibuat training atau upgrade skill. Misalnya di sektor pariwisata perlu training untuk jabatan manajer dan di atasnya. Kalau tak ada informasi makro supply and demand, sulit untuk diprediksi sektor mana saja yang akan difokuskan," ujarnya.
Ditambahkan Balamurugan, meski tanpa kehadiran Malaysia, tak akan memengaruhi karena program ini telah disetujui di tingkat pimpinan IMT. "Maklumat ini akan disampaikan ke Malaysia dan akan dibuat dalam pertemuan selanjutnya," ujarnya. (Red: Kendi Setiawan)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua