Nasional SETENGAH ABAD LESBUMI

Ahmad Tohari: Kata adalah Makhluk Allah

Senin, 2 April 2012 | 04:12 WIB

Jakarta, NU Online
“Kata adalah makhluk ciptaan Allah yang tak kurang nilainya dari makhluk yang lain. Kiai D Zawawi Imron ini memelihara makhluk Allah dengan baik. Dan alhamdulillah, D Zawawi Imron ini adalah Kiai NU,” ungkap Ahmad Tohari, novelis NU dalam sambutan acara Pidato Kebudayaan D Zawawi Imron di Aula PBNU lt.8, Rabu, (28/3).

Sejumlah 300 orang lebih memadati Aula PBNU. Mereka datang memenuhi undangan khusus maupun undangan terbuka yang mereka dapati di sosial media. Pelbagai latar belakang domisili, status, usia, dan profesi larut dalam acara Pidato Kebudayaan ini.<>

“Sebagai orang NU, sejak masih kecil, saya sudah hafal ayat lahu ma fis samawati wal ‘ardli (Hanya milik-Nya lah segala apa yang di langit dan di bumi –penulis),” tandas penulis yang terkenal dengan karya trilogi Ronggeng Dukuh Paruk-nya.

Sejak masih telanjang dulu, ia sudah menghayati benar makna ayat ini. Ia hafal ayat ini saat mendatangi acara kenduri yang kerap membaca Ayat Kursi.

Kang Tohari –sapaan akrab Ahmad Tohari– mendatangi kendurian bukan untuk mendengar apalagi menghafal ayat tersebut. Ia menghadiri kenduri karena mengharapkan tumpengan yang disajikan, cakapnya sambil terkekeh dijemput tawa riuh rendah peserta Pidato Kebudayaan.

Kang Tohari karenanya dengan jelas dan tandas mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para kiai NU yang telah mentradisikan upacara kenduri. Hanya karena upacara ini, ia dapat menghafal dan menghayati makna Ayat Kursi tersebut.

Penghayatan atas Ayat Kursi ini, menderetkan nama Kang Tohari dalam jajaran terdepan sastrawan nasional. Menimba dari tradisi kaum santri, keberkahan dalam bentuk khusus mengucur deras kepadanya.



Redaktur: Mukafi Niam
Penulis    : Alhafiz Kurniawan