Ahmad Tohari: Orientasi Kebudayaan NU Jangan Elitis
Jumat, 29 Maret 2013 | 13:04 WIB
Jakarta, NU Online
Budayawan asal Banyumas, Jawa Tengah, Ahmad Tohari menilai ada perubahan orientasi kebudayaan di tubuh Nahdlatul Ulama (NU). Menurut dia, belakangan ini kecenderungan elitis lebih menonjol ketimbang orientasi populis.
<>
Pandangan ini disampaikan Tohari usai menerima Hadiah Asrul Sani (HAS) bersama D Zawawi Imron, Slamet Rahardjo Djarot, Ahmad Tohari, Rofiqoh Darto Wahab, dan Isha Anshori Harmaj pada peringatan hari lahir NU Online ke-10 di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (28/3) malam.
Pengarang novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini melihat, keterlibatan sejumlah pengurus NU di daerah merupakan gejala memudarnya tanggung jawab dan keberpihakan NU pada aspek keumatan. ”Saya katakan dengan jelas dan sangat berani, itu berbahaya!” tegas Tohari.
Menurut dia, NU dan orietasi kebudayaan populis adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. ”Mau kemana kalau NU tidak memegang jimat yang bernama orientasi keumatan? Kalau tidak berorientasi keumatan jangan sebut NU,” ujarnya.
Tohari mengaku sangat terharu ketika mendengar KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) secara terang menyatakan akan mengambil jarak jika NU tidak berorientasi keumatan. Sikap ini adalah petunjuk bahwa kebudayaan di NU memang semestinya tidak elitis.
Ia memuji Zawawi Imron yang dianggap berhasil menerapkan sastra secara tepat. Karya-karya penyair berjuluk ”Celurit Emas” ini dinilai banyak mengusung persoalan rakyat pinggiran, bukan kepentingan politisi dan penguasa kapital.
Sastra, sambung Tohari, menjadi sarana efektif untuk mengasah kejiwaan manusia. Perjuangan NU juga penting dilaksanakan melalui karya sastra. ”Mari bersastra supaya kita menjadi NU yang lebih eling (sadar),” pinta sastrawan penerima HAS kategori penulis serba bisa ini.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua