Nasional

Beberapa Gunung Api di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Ini Penyebabnya

Senin, 13 Mei 2024 | 20:03 WIB

Beberapa Gunung Api di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Ini Penyebabnya

(Foto: Instagram Balai Taman Nasional Gunung Merapi)

Jakarta, NU Online
 
Ahli vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurachman mengungkapkan bahwa beberapa gunung berapi di Indonesia berpotensi erupsi secara bersamaan Hal ini disebabkan oleh jalur busur vulkanik.
 
Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki empat jalur gunung berapi (busur vulkanik) yang terbentuk di atas lempeng tektonik. Di mana jalur-jalur tersebut ketika dilihat dari atas membentuk lengkungan atau busur. Empat busur vulkanik di Indonesia adalah Busur Sunda, Busur Banda, Busur Halmahera, dan Busur Sangihe-Selebes.
 
Gunung Ruang terletak di ujung utara Sulawesi Utara, mengarah ke Filipina, dan termasuk dalam Busur Sangihe-Selebes beberapa waktu yang lama mengalami erupsi. Menurutnya erupsi Gunung Ruang adalah bagian dari serangkaian erupsi yang terjadi bersamaan dengan beberapa gunung api lainnya di Indonesia, termasuk Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Marapi, dan Gunung Lewatolo.
 
"Menariknya, dalam waktu yang berdekatan, beberapa gunung api lain di Indonesia juga mengalami erupsi," ujarnya dilansir dari web ITB oleh NU Online, Senin (13/5/2024).
 
Pertama, gunung-gunung api yang terletak dalam busur vulkanik yang sama, seperti Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Hal ini ibarat busur vulkanik yang bertindak sebagai "event organizer" lantaran mereka dipengaruhi oleh interaksi lempeng tektonik yang sama.
 
Kedua, gunung api yang berada di busur vulkanik berbeda seperti Gunung Lewatolo dan Ruang, dapat meletus bersamaan karena memiliki interval letusan yang berdekatan. Kesamaan waktu letusan ini merupakan fenomena alamiah yang tidak selalu terkait dengan interaksi lempeng tektonik.
 
"Namun, beberapa busur ini sudah tidak relevan dan belum diperbarui, sehingga perlu dilakukan pemutakhiran data untuk memahami interkoneksi gunung api dengan lebih baik dan meningkatkan akurasi prediksi letusan," jelasnya.
 
Penyebab Erupsi
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Gunung api meletus ketika keseimbangan dalam dapur magma terganggu, yang melibatkan tiga proses kritis, yakni di bawah, di dalam, dan di atas dapur magma.
 
"Perlu diketahui, di bawah dapur magma, terjadi injeksi magma baru karena pergerakan lempeng tektonik, yang serupa dengan menambahkan air ke botol yang sudah penuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tumpahnya magma," ujarnya.
 
Di dalam dapur magma, terjadi proses pendinginan magma yang menghasilkan kristalisasi, menciptakan ketidakseimbangan yang jika tidak terkendali dapat memicu erupsi. Meskipun ada pola dan siklus yang dapat diprediksi, terdapat juga faktor tak terduga seperti keruntuhan dinding dapur magma, seperti yang terjadi dalam kasus letusan Gunung Ontake di Jepang.
 
"Di atas dapur magma, meskipun tidak secara langsung terhubung dengan tubuh gunung api, faktor eksternal seperti pelelehan es di puncak gunung (seperti yang terjadi di Gunung Fuji), badai (seperti pada Gunung Pinatubo), gelombang laut (seperti pada Gunung Gamalama), dan gempa bumi dapat memicu letusan," pungkasnya.