Bicara Pertama sebagai Ketum PBNU Terpilih, Gus Yahya: Terima Kasih Kiai Said
Jumat, 24 Desember 2021 | 15:15 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Bandarlampung, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 terpilih KH Yahya Cholil Staquf mengucapkan terima kasih pertama kali kepada KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU 2010-2021. Ia menyebut sosok Kiai Said sebagai seorang guru yang memberikan pendidikan hingga ujian untuknya.
“Yang paling awal ingin saya haturkan terima kasih saya adalah kepada guru saya yang mendidik saya menggembleng saya menguji saya tapi juga membukakan jalan untuk saya dan membesarkan saya, Syaikhi wa Maulaya, Profesor Doktor Kiai Haji Said Aqil Siroj,” katanya setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU di hadapan para peserta Muktamar Ke-34 NU di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021).
“Saya tidak tahu apakah saya akan cukup umur saya untuk membalas jasa beliau,” lanjut kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Gus Yahya mengatakan bahwa jika disebut keberhasilan adalah karena torehan Kiai Said. Pun jika ada pujian, menurutnya, itu adalah milik Kiai Said.
“Kalau ini disebut keberhasilan sesungguhnya ini adalah atsar beliau kalau ada yang patut dipuji dari semua ini pujian itu milik beliau,” kata kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah 55 tahun yang lalu itu.
Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia yang telah bekerja keras dalam menyukseskan jalannya Muktamar Ke-34 NU dengan sebaik-baiknya.
“Terima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja keras sama-sama untuk mensukseskan jalannya Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama ini, jajaran panitia, sahabat-sahabat Ansor dan Banser, sahabat-sahabat Fatayat, IPNU, IPPNU, para pimpinan siding,” lanjutnya.
Ucapan terima kasih juga ia tujukan kepada para peserta Muktamar Ke-34 NU. “Terima kasih kepada para muktamirin pengurus wilayah dan pengurus cabang seluruh Indonesia yang telah menerima ‘lamaran kerja’ saya,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Gus Yahya menegaskan akan bekerja bersama-sama dalam mengemban tanggung jawab untuk NU ke depan. “Terima kasih atas persetujuan dan kesepakatan bahwa kita akan bekerja bersama-sama sesudah ini,” lanjutnya.
Di akhir sesi sambutan pertamanya, ia menyampaikan harapannya agar niat baik dalam menjalankan roda organisasi NU ini dapat membawa untuk menjumpai berkah dan pertolongan Allah swt.
“Semoga segala niat baik kita sungguh dilihat oleh Allah swt sebagai layak dan patut untuk dijumpai barokah dan pertolongannya sehingga dapat terus melangkah maju untuk mengejar cita-cita luhur masa depan yang mulia bagi Nahdlatul Ulama bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagi peradaban umat manusia,” harapnya.
Sebelum menutupnya dengan salam, ia membacakan kalimat hauqalah. “La haula wala quwwata illa billah,” ucap Gus Yahya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua