Nasional

BMKG Imbau Masyarakat Hindari Daerah Rawan Longsor hingga 22 Mei, Ini Sebabnya

Jumat, 17 Mei 2024 | 13:00 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Hindari Daerah Rawan Longsor hingga 22 Mei, Ini Sebabnya

Kondisi permukiman warga dan sarana publik pascabanjir bandang yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Sabtu (11/5/2024) malam. (Foto: BPBD Agam)

Jakarta, NU Online

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar menghindari daerah atau titik-titik rawan terjadinya longsor, seperti lereng-lereng bukit atau pegunungan.


Pasalnya, BMKG memprediksi potensi terjadinya curah hujan yang cukup tinggi hingga dapat mengakibatkan banjir dan longsor, terhitung sejak Jumat (17/5/2024) hari ini hingga Rabu (22/5/2024) mendatang.


"Kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 22 Mei atau sepekan ke depan. Maka, masyarakat diimbau untuk menghindari atau menjauhi lereng-lereng bukit atau gunung yang rawan longsor," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat (17/5/2024).


Ia juga mengungkapkan bahwa cuaca wilayah Indonesia masih cukup dinamis. Meski sebagian daerah telah memasuki musim kemarau, tetapi musim hujan masih mendominasi wilayah di Indonesia.


Terbukti banyak daerah yang hingga saat ini masih mengalami hujan dengan intensitas yang beragam. Di antaranya seperti yang terjadi di beberapa kabupaten di Sumatra Barat. Saking lebatnya, banjir bandang melanda beberapa kabupaten di Sumatra Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam hingga menewaskan 41 orang.


"Prospek cuaca selama satu pekan ke depan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," jelas Dwikorita Karnawati, Ahad (12/5/2024) lalu.


Dalam beberapa hari terakhir cuaca di Indonesia menunjukkan pergerakan dan perubahan yang cukup cepat. Berdasarkan informasi BMKG, pada 13 Mei 2024 misalnya, terjadi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat. Kemudian pada 14 Mei ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan. Lalu pada 15-17 Mei 2024 terjadi peningkatan curah hujan lagi hingga 22 Mei 2024 mendatang.


Karena itu, Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk terus memonitor update informasi dengan memantau prakiraan cuaca dan peringatan dini yang selalu dikeluarkan resmi BMKG setiap hari beberapa kali.


Rekomendasi BMKG hadapi musim hujan


1. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.


2. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.


3. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.


4. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.