Buka Pameran Turats, Gus Yahya: Umat Islam Nusantara Punya Rujukan Otentik
Senin, 31 Januari 2022 | 02:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat membuka Pameran Turats, di arena Pengukuhan PBNU 2022-2027, Gedung Dome Sport and Convention Center Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad (30/1/2022) malam.
Aru Lego Triono
Kontributor
Balikpapan, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) telah secara resmi membuka Pameran Turats, di arena Pengukuhan PBNU 2022-2027, Gedung Dome Sport and Convention Center Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad (30/1/2022) malam.
Ia menjelaskan, Pameran Turats digelar atas inisiasi dari para kiai muda NU. Mereka menginginkan agar pameran itu menjadi bagian dari terciptanya Nahdlatut Turats atau kebangkitan warisan intelektual dari para ulama Nusantara.
Seluruh turats yang diperlihatkan kepada para pengunjung merupakan gambaran tentang kekayaan warisan intelektual yang dimiliki NU, sebagai buah dari pergulatan yang luar biasa dari para ulama Nusantara.
Pameran itu, diantaranya menghadirkan manuskrip-manuskrip yang sangat tua, pada sekitar awal abad ke-20. Bahkan ada pula manuskrip yang dibuat pada tahun 1600-an. Seluruh peninggalan para ulama Nusantara, sangat bernilai tinggi.
“Ini menunjukkan betapa kuatnya klaim kita bahwa umat Islam di Nusantara ini memiliki rujukan yang otentik, sah, kokoh untuk wawasan keagamaan kita,” tutur Gus Yahya kepada awak media.
Dari adanya pameran itu, Gus Yahya sangat yakin bahwa NU memiliki struktur otoritas keagamaan yang tidak kalah kuat dan kokoh, bahkan tidak kalah berkualitas dari berbagai struktur otoritas keagamaan Islam dari belahan dunia lain.
Menurutnya, jika umat Islam di Nusantara mampu memahami, menghargai, menjunjung, memelihara, dan mengokohkan otoritas keagamaan yang dimiliki, terutama di lingkungan NU, itu sama dengan menegakkan kemandirian NU.
“Karena dengan ini kita bisa sungguh-sungguh berkontribusi secara nyata untuk membangun masa depan peradaban dunia, bersama-sama dengan stakeholder peradaban dari belahan dunia lainnya,” tegas Gus Yahya.
Ia berharap, langkah yang dilakukan para kiai muda NU dengan menginisiasi pameran turats itu menjadi gerakan yang semakin kuat. Lebih jauh, pameran tersebut jangan hanya ditujukan untuk sekadar mengumpulkan warisan karya intelektual yang sudah ada.
“Tetapi juga semangat untuk membangun karya-karya baru yang nantinya patut kita wariskan kepada generasi-generasi yang akan datang,” imbuh Gus Yahya.
Untuk diketahui, prosesi Pengukuhan PBNU 2022-2027 akan dilangsungkan pada Senin (31/1/2022) pukul 10.00 WITA. Di luar lokasi pengukuhan itulah, berbagai warisan sejarah ulama Nusantara dipamerkan. Di antaranya kitab-kitab karya ulama Nusantara dengan berbagai bahasa, sejarah NU dari masa ke masa, hingga sejarah didirikan media massa resmi milik NU sejak awal didirikan.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua