Nasional

Cak Imin dan Gus Ipul Bergabung dalam Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:00 WIB

Cak Imin dan Gus Ipul Bergabung dalam Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Mensos Gus Ipul dan Menko Pemberdayaan Masyarakat Cak Imin dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Presiden Indonesia Prabowo Subianto resmi mengumumkan sejumlah menteri, wakil menteri dan kepala lembaga di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ahad (20/10/2024).


Dalam kabinet ini, ada Sekretaris PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai Menteri Sosial dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjabat Menko Pemberdayaan Masyarakat.


Gus Ipul dan Cak Imin memiliki hubungan kekerabatan yang erat sebagai keponakan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), 1984-1999. Ibu Gus Dur, Nyai Hj Solichah merupakan adik dari Hj Muhasomah, nenek dari Cak Imin dan Gus Ipul–putri KH Bisri Syansuri yang juga pendiri NU.


Tulisan lama Gus Yahya di Facebook pada 17 Juli 2019 menggambarkan ketiga tokoh tersebut sangat dekat dan bersahabat di masa lalu. Dalam tulisannya berjudul Orang-Orang NU-Ku (mungkin bagian I), Gus Yahya mengenang masa-masa indah pada 1990-an bersama Cak Imin dan Gus Ipul.


"Dua puluh tahun yang lalu, aku menyombongkan diri ke mana-mana sebagai salah satu orang kuat di Indonesia, karena aku adalah keponakannya temannya Presiden sekaligus temannya keponakannya Presiden," tulis Gus Yahya.


Ia mengenang ketika melakukan perjalanan bersama menggunakan kendaraan bus di Bungurasih bertiga. Cak Imin dan Gus Ipul, lalu naik taksi ke Rembang.


"Suatu malam, tengah malam, kami bertiga turun dari bis di Bungur Asih—aku tak ingat lagi waktu itu tadinya naik dari mana—lalu naik taksi ke Rembang. Lupa juga ngobrol apa saja sepanjang jalan. Tapi aku senantiasa mengenang pengalaman itu—akhir 90-an, sekitar setahun sebelum Soeharto lengser—sebagai luntang-lantungnya manusia-manusia undal-undul yang tidak terdaftar dalam peta sejarah, mencari-cari sesuatu—apa saja yang bisa memberi makna pada hidup. Apakah 'hidup' yang ada di hati dan pikiran waktu itu? NU," ungkapnya.


Gus Yahya menyebut Cak Imin dan Gus Ipul sebagai dua orang kesayangannya yang dulunya saling merangkul NU.


"Kini, seandainya google maps memasukkan lanskap sejarah ke dalam algoritmanya, pasti dengan mudah kau dapati koordinat dua orang kesayanganku itu dengan pinning yang menyolok. Muhaimin yang susah dimatikan sekencang apa pun badai sejarah membanting-bantingnya, Saipul yang bolak-balik dikira mati jebulnya selalu njenggelek lagi," jelasnya.


Cak Imin juga getol mengusung Gus Ipul dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018-2023. Bahkan konon demi Gus Ipul, Cak Imin meminta Khofifah tak maju dalam Pilgub Jatim itu.


Gus Ipul sendiri ketika maju dalam Pemilihan Wali Kota Pasuruan didukung penuh oleh PKB dan Partai Golkar. Hal ini menunjukkan sebelumnya hubungan Gus Ipul dengan Cak Imin juga baik-baik saja.


Meski demikian, hubungan mereka sempat diwarnai perseteruan politik. Perseteruan antara PKB dengan PBNU kembali mencuat setelah Pilpres 2024.


Perseteruan ini berrawal ketika Gus Ipul mengajak PKB kembali ke jalan yang sama seperti NU. Ia menyayangkan langkah-langkah politik elite PKB yang tidak pernah mendengarkan ulama dan kiai.


Tak mau kalah, kubu Cak Imin pun memainkan strategi lain. Mereka bermanuver di Parlemen dengan membentuk Pansus Angket Haji 2024 dan melakukan Muktamar PKB di Bali. Cak Imin kembali terpilih menjadi Ketua Umum bersama KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.


Perseteruan Cak Imin dan Gus Ipul tidak hanya terjadi saat ini saja. Pada 2007, keduanya juga berseteru urusan politik. Bahkan, Gus Dur sempat memberi nasihat agar Cak Imin dan Gus Ipul tetap menjaga persaudaraan. Sebab, keduanya sama-sama keponakan jauh Gus Dur.


“Kalau berantem itu urusan mereka. Ribut ya ribut, tapi persaudaraan jangan berhenti,” kata Gus Dur saat memberikan pengajian di kediamannya, Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada 18 Februari 2007.


Setelah diwarnai perseturuan sejak Pilpres 2024, kini keduanya justru melenggang di istana sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih pemerintahan baru Prabowo-Gibran.