Jakarta, NU Online
Ada yang menarik dari penanaman padi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang memiliki agroklimat yang unik. Sehingga bisa langsung ditanami setelah panen raya selesai.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya di lahan seluas 32 hektar yang secara simbolis dipusatkan di Desa Palapi, Kecamatan Kasimbar, Parigi Moutong. Karenanya, panen di Indonesia, kata Amran hampir tidak pernah berhenti dalam waktu lama.
“Ada sesuatu yang unik di Parigi Moutong. Agroklimat tidak pernah kering. Jadi ada air terus. Selain itu di sini petaninya pun hebat. Habis panen langsung tanam, bisa penuhi beras ke kabupaten tetangga bahkan ke Papua,” demikian tegas Amran.
Amran menyebutkan untuk meningkatkan motivasi petani dan produksi di Sulteng khususnya Kabupaten Parigi Moutong, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan secara gratis kepada petani. Kementan terus mendorong kemajuan pertanian sesuai dengan keunggulan komparatif daerah yang ada saat ini.
“Bantuan yang kami berikan sangat komplit sesuai kebutuhan petani. Kami bantu benih padi, jagung, alat mesin pertanian seperti escavator, traktor roda empat, combine harvester. Kami pun memberikan bantuan benih perkebunan seperti kelapa, kakao, cengkeh, kopi dan pala. Semua bantuan ini gratis untuk petani,” sebutnya.
Pada panen raya padi ini, besarnya bantuan yang diberikan Kementan yakni benih padi 1 ton, jagung 300 kilogram, benih perkebunan untuk Provinsi Sulteng 1.738.750 juta batang, benih perkebunan 500 ribu batang untuk Parigi Moutong. Kementan pun memberikan bantuan berupa traktor roda 4 sebanyak 4 unit, escavator besar 1 unit dan alat pengering padi (dryer) 1 unit.
“Potensi pertanian di Parigi Moutong ini luar biasa. Kabupaten ini bisa menjadi lumbung pangan Sulteng. Selain padi, kita juga kembangkan bawang putih seluas 100 ha,” tandas Amran.
Dalam kesempatan serupa, Bupati Parigi Moutong, Syamsurizal Tambolotutu membenarkan Mentri Amran. Ia mengatakan panen padi di Parigi Moutong berlangsung terus menerus karena air tersedia sepanjang musim sehingga setelah panen langsung dilakukan tanam.
“Hari ini kita buktikan, Parigi Moutong produksi berasnya bisa dipenuhi sendiri bahkan surplus. Habis panen petani lanjut tanam. Jadi panen tiada henti di sini,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Provinsi Pertanian Sulteng, realisasi tanam padi Oktober-Maret 2018 di Kabupaten Parigi Moutong per tanggal 31 Oktober seluas 5.062 ha. Sementara realisasi tanam padi di Provinsi Sulteng seluas 12.987 ha.
Selain Parigi Moutong, Kabupaten di Sulteng yang saat ini sedang melalukan panen padi yakni Luwuk dan Touna serta baru-baru ini Kabupaten Sigi telah selesai panen dan langsung melakukan tanam.
Hadir pada panen raya ini Direktur Budidaya Ternak, Sugiono, Direktur Bibit Perkebunan, Muhammad Anas dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulteng, Trie Iriani Lamakampali. (Red: Ahmad Rozali)