Nasional

Di Toilet Pun Ada Ujaran Kebencian

Rabu, 11 Oktober 2017 | 12:01 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Abdul Moqsith Gazali mengatakan, fondasi ajaran Islam adalah perdamaian. Nabi Muhammad pun memerintahkan untuk menyebarkan perdamaian.

“Assalamu’alaikum tersebar di mana-mana,” kata Moqsith saat mengisi acara Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) Dawrah II yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU)di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (10/10). 

Tapi rupanya, kata Moqsith, ujaran perdamaian yang begitu qath’i (pasti) di dalam Islam, belakangan kalah pamor dengan ujaran kebencian.

“Ujaran kebencian mempunyai tingkat popularitas dan elektabilitas lebih tinggi ketimbang ujaran perdamaian,” katanya prihatin. 

Melihat fenomena demikian, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini pun mengabarkan kepada peserta PPWK Dawrah II bahwa ujaran kebencian menjadi salah satu tema di Munas-Konbes NU di Lombok, NTB mendatang.

Menurutnya, ujaran kebencian itu sudah mengepung manusia hingga di ruang pribadi seperti di dalam kamar melalui media sosial.

“Bahkan di toilet pun ujaran kebencian bisa masuk, kan live streaming,” katanya.

Ia pun merasa heran atas fenomena ujaran kebencian yang lebih subur daripada ujaran perdamaian. 

Ia pun menyayangkan kepada orang-orang yang membelokkan ayat Al-Qur’an dengan tanpa mengetahui sebab turun ayat. 

“Ayat-ayat yang mengandung potensi untuk dibelokkan pada ujaran kebencian adalah ayat-ayat yang turun di dalam suasana peperangan, hadisnya begitu, tafsirnya begitu, fiqihnya juga begitu,” terang santri KHR. As’ad Syamsul Arifin ini. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)