Nasional

Dipandu Ditlantas, Ratusan Banser Siap Amankan Pengajian Habaib dan Kiai

Kamis, 23 November 2017 | 11:06 WIB

Dipandu Ditlantas, Ratusan Banser Siap Amankan Pengajian Habaib dan Kiai

Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan penggunaan kopling kepada Balantas/Gatot Arifianto.

Jakarta, NU Online
Salat Dzuhur telah usai. Matahari di Jakarta Timur, Rabu (23/11) begitu menyengat hingga pukul 14.00 WIB. Belum ada nasi diantar pada puluhan Banser dari tiga satuan khusus, lalu lintas, provost dan protokoler.

Namun demikian, tak ada cemberut di raut mereka. Teriakan semangat NKRI harga mati, Pancasila jaya dan tepuk tangan dari kader inti Pemuda Ansor dalam rangka mempersiapkan diri menjaga dan mengamankan pengajian terus terdengar.

Selepas Isya, malam ini, Pesantren Al Hamid, Cilangkap akan menggelar Sholawatan dan Silaturahmi Habaib dan Kiai DKI Jakarta.

Acara itu akan diramaikan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Habib Ali Jindan bin Novel bin Salim Jindan, KH Zainuddin Djazuli, KH Nurul Huda Djazuli, KH Fuad Mun'im Djazuli.

Kegiatan akan dihadiri Kasatkornas Banser H Alfa Isnaeni, Wakasatkornas Banser Hasan Basri Sagala dan Alex Yordanto, Kasatsusnas Provost H Imam Kusnin, Kasatsusnas Balantas Abdul Hafidz, Kasatsutnas Protokoler Mas'ud Saleh dan jajaran pengurus Satkornas Banser lain itu terbuka bagi masyarakat umum yang ingin menghadiri. 

Satuan Unit Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas) dan Corp Banser Provost mempersiapkan diri untuk pengaturan lalu lintas berikut pengawalan dipandu Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Ditlantas Polda Metro Jaya.

Balantas dan Provost Banser meningkatkan kapasitas diri. Sekitar 20 anggota Ditlantas Polda Metro Jaya melatih 70 lebih anggota Balantas dan Provost Banser belajar pengamanan, pengawalan hingga safety riding bagi pemula dan yang sudah mahir.

Satkorcab Banser Jakarta Timur juga akan menurunkan ratusan kader untuk mengamankan pengajian tanpa dakwah politik itu. Termasuk membersihkan lokasi sebelum dan sesudah kegiatan. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)