Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini, Garda Fatayat muncul dan dibahas saat Rapat Kerja Nasional (rakernas) pada tahun 2017 di Palangkaraya, Kalimantan Barat.
“Kita sudah membicarakan ini (Garfa, red). Selama ini, di lapangan ada Fatser (Fatayat Serbaguna) dan Denwatser (Detasemen Wanita Banser), tetapi tidak ada hubungannya dengan Fatayat karena di AD/ART dan PDPRT tidak ada istilah itu,” ungkap Anggi selepas peluncuran, “Karena dari daerah-daerah Fatayat NU muncul keinginan untuk memfasilitasi kader yang tertarik pada wadah seperti Banser, maka dibentuklah Garfa,” lanjutnya
Menurut Anggi banyak yang bertanya kenapa wadah baru tersebut tidak menggunakan Fatser, karena pada pertemuan dengan pimpinan wilayah, mereka mengingikan nama baru. Alasannya sederhana, karena anggota Garfa nantinya bukan serbaguna.
“Begitu sederhananya, alasannya sederhana sekali,” ungkap Anggi.
Meski demikan, anggota Garfa nantinya akan memiliki bertugas yang agak-agak mirip dengan Banser yaitu untuk kesiapsiagaan, protokoler organisasi, bahkan untuk merespons isu terorisme dan radikalisme yang saat ini sering menggaet ibu-ibu muda.
Pada Konferensi Besar Fatayat NU tahun 2018, bersama pimpinan wilayah membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknisnya (juknis).
“Mudah-mudahan kita membentuk Garda Fatayat menjadikan benteng Ahlussunah wal Jamaah di kalangan ibu-ibu,” harapnya.
Di akhir masa kepemimpinannya, Anggi menargetkan diadakannya pelatihan untuk Garfa di tingkat nasional mulai dari tingkat dasar, menengah hingga lanjutan. Setelah itu, akan bergerak ke tingkat wilayah atau ke provinsi-provinsi hingga cabang-cabang.
“Mudah-mudahan dalam waktu setahun, Garfa sudah terbentuk di 50 persen provinsi atau wilayah,” pungkasnya.
Kegiatan yang diikuti para pengurus pimpinan pusat tersebut diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh KH Said Aqil Siroj sebagai bentuk syukuran atas terbentuknya wadah baru.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Ketum GP Ansor Hadiri Haul Ke-57 Guru Tua, Perkuat Ukhuwah dan Dakwah Moderat
2
Syekh Hasan Al-Masyath, Ulama yang Lahir dan Wafat di Bulan Syawal
3
Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Diumumkan, Peserta Siap Ikuti Bimtek pada 14 April
4
Haul Akbar 1 Abad Syaikhona Kholil, Menghidupkan Warisan Pemikiran untuk Pedoman Masa Depan
5
Harga Stabil, Beras Kualitas Medium Paling Banyak Diminati Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
6
F-Buminu Sarbumusi Resmikan Pesantren Vokasi Calon PMI, Langkah Perbaikan Tata Kelola Migrasi
Terkini
Lihat Semua