Gelar Drama Musikal Ikhlas Beramal, Kemenag Ekspos Capaian Kinerja Sepanjang 2023
Jumat, 29 Desember 2023 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI menyelenggarakan acara Ekspos Kemenag Kita Pagelaran Drama Musikal bertajuk Ikhlas Beramal di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta, pada Kamis (28/12/2023) malam.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Prof Suyitno mengatakan bahwa agenda itu merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kemenag.
“Tahun lalu kita sebut acara ini dengan Kaleidoskop 2022, tapi tahun ini kita buat beda dengan ‘Kemenag Kita’,” tuturnya.
Kemenag Kita, kata dia, bertujuan untuk mengekspos capaian kinerja Kemenag sepanjang tahun 2023 berdasarkan program prioritas dan legacy.
Berbeda dari tahun sebelumnya, konsep yang diusung pada pemaparan ekspos capaian Kemenag tahun ini dibungkus dalam format drama musikal. Adapun drama musikal diisi oleh sejumlah komedian yakni Abdel Achrian, Akbar, Mucle, Tatok, dan Ayu.
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nizar Ali. Ia menilai bahwa sejumlah program prioritas telah dilaksanakan dengan baik. “Beberapa program prioritas sudah dijalankan dengan luar biasa,” ucapnya.
Ada tujuh program prioritas yang telah dicanangkan, yakni penguatan moderasi beragama, transformasi digital, Islamic Cyber University, kemandirian pesantren, revitalisasi KUA, tahun kerukunan, dan religiosity index.
Selain itu, ada sejumlah program legacy, antara lain akselerasi sertifikasi halal, haji ramah lansia, serta pengembangan pusat penilaian kompetensi ASN Kementerian Agama.
"Titik kuncinya adalah transformasi digital sehingga lahirlah beberapa program. Contohnya Cyber Islamic University dan Pusaka Super Apps. Ini menyangkut aplikasi-aplikasi lain, misal Si Halal, Simkah, Siskohat, Haji," bebernya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag M Ali Ramdhani menjelaskan Cyber Islamic University merupakan program berkonsep pembelajaran jarak jauh (PJJ). Program itu menunjuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus siber.
Sistem perkuliahan dilakukan secara daring yang membuat dosen dan mahasiswa tidak lagi bertemu secara fisik di ruang kelas, sehingga memudahkan guru sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.
"Wilayah 3 T yaitu Tertinggal, Terluar dan Terdepan, tidak memiliki ruang waktu duduk di tempat kuliah, namun mereka harus mendapatkan pembelajaran. Dengan Cyber Islamic University, mereka belajar di tempat masing-masing dan mahasiswanya dibebaskan dari biaya perkuliahan," ungkap Ali Ramdhani.
Ali mengungkapkan bahwa tahun ini telah diluncurkan lima program studi Strata 1 (S1). Lalu pada tahun 2024 akan dibuka program Strata 2 (S2).
"Selama tiga tahun terakhir, Program Cyber Islamic University telah diikuti sebanyak 3.339 mahasiswa dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia," ungkap Ali.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua