Nasional SETENGAH ABAD LESBUMI

Gus Mus: Dimana Pemerintah Saat Film Nasional Terpuruk?

Selasa, 17 April 2012 | 00:17 WIB

Jakarta, NU Online
“Ketika masyarakat mengadukan keluhan-keluhannya, dimanakah posisi pemerintah?” ungkap Kiai A. Musthofa Bisri, wakil rais aam PBNU saat menjadi pengantar dalam acara Majelis Musyawarah Nasional Film Indonesia di Lt. 8 Gedung PBNU, Kamis (12/4).
<>
Majelis Musyawarah Film Indonesia digagas oleh NU Online dan Lesbumi. Mereka mengundang segala pihak yang terkait dengan dunia perfilman di Indonesia. Para sineas, pengamat film, aktor, persatuan artis film Indonesia, dan perwakilan pemerintah dalam perfilman, turut serta pada acara penting ini.

Segenap insan film dan pihak terkait hadir untuk mengkaji persoalan yang terjadi di dunia film Indonesia. Sejumlah isu segera mengemuka. Persoalan mutu, keberpihakan pemerintah, unsur nilai dan pendidikan dalam film, dunia industri film, 

Alex Komang, Wakil Ketua Lesbumi mengemukakan persoalan kontestasi tayang film Indonesia di bioskop. Baginya, film Indonesia kini banyak sekali yang bagus. Hanya saja, film-film nasional yang berkualitas ini memerlukan outlet untuk bisa dinikmati oleh masyarakat film Indonesia.

Porsi film Indonesia yang tak seimbang dengan penayangan film-film asing, membawa dampak yang serius bagi industri film Indonesia. Kesempatan tayang film-film Indonesia yang tak kalah kualitasnya dengan film asing, semakin kecil. Tak ayal, para penggarap film di tanah air, banyak yang mengalami kesulitan untuk itu.

Alternatif sementara adalah pemutaran film di luar gedung-gedung bioskop. Komunitas film Lintang Sanga misalnya, memutar film-film Indonesia di gedung atau aula di perkampungan. Mereka bahkan pernah memutar film di gedung NU Jawa Tengah kala gedung-gedung pertunjukan tak mengizinkan penayangan film yang kontroversial.

Keadaan demikian, tidak boleh berlangsung terus. Mau sampai kapan film Indonesia tertatih-tatih? Pemerintah dan segala pihak terkait mesti mengambil sikap serius demi perkembangan film nasional.

Kalau masyarakat sudah mengadukan keluhan-keluhan semacam ini, saya selalu mencari-cari pemerintah. Jangankan “Posisi Film Nasional di Indonesia” (tema diskusi Majelis Musyawarah Film Indonesia), saya sendiri mempertanyakan posisi Indonesia di Indonesia? sindir Gus Mus disambut tawa para peserta diskusi.



Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Alhafiz Kurniawan