Nasional 1000 HARI GUS DUR

Gus Mus: Sederhana, Gus Dur Tak Punya Dompet

Jumat, 28 September 2012 | 00:45 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri menyatakan, salah satu sikap KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang patut diteladani bangsa Indonesia adalah kesederhanaan. Kepribadian inilah yang menguatkan Gus Dur secara total melayani masyarakat tanpa menuntut pamrih apapun.<>

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikannya dalam peringatan seribu hari wafatnya Gus Dur di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (27/6) malam. Ia didampingi, antara lain, oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Prof Dr Quraish Shihab, Mahfud MD, dan puluhan pejabat, kiai dan habaib dari berbagai daerah.

“Di seribu harinya Gus Dur ini saya ajak sampean semua yang mengaku cinta sama Gus Dur, ayo kita lawan gaya hidup berlebih-lebihan di Tanah Air ini dengan gaya hidup sederhana,” pintanya.

Menurutnya, kecintaan kepada dunia telah menyeret banyak orang pada tindak kesalahan, seperti korupsi dan tamak kekuasaan. Sepintas mereka terlihat kaya dan mulia tapi sejatinya mereka sangatlah fakir dan miskin. Padahal, kekayaan Gus Dur justru lahir dari kezuhudannya.

“Gus dur itu kaya sekali. Nggak punya dompet tapi kaya sekali. Karena apa? Karena nggak butuh,” terangnya.

Dijelaskan, kesederhanaan Gus Dur tak sekadar menyangkut materi, tapi juga dalam sikap keberagamaan. Kedalamannya menguasai ilmu-ilmu agama malah membuatnya selalu tenang dan jernih dalam mengambil setiap langkah.

“Jangan berlebih-lebihan, termasuk dalam beragama. Saya ulangi, termasuk dalam beragama!” pesan Pengasuh Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah ini.

Sejumlah kelompok agama dinilai terlalu reaksioner dalam menyikapi sejumlah persoalan. “Film nggak cocok kaget, ada Lady Gaga kaget. Berlebih-lebihan itu bikin manusia tak bisa berpikir adil,” tandasnya.

 


Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis   : Mahbib Khoiron