Nasional

Gus Sholah: Kiai Hasyim Tahu Tugasnya dan Berani Menjalankannya

Ahad, 23 April 2017 | 14:28 WIB

Depok, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Sholahuddin Wahid atau disapa Gus Sholah menilai KH Hasyim Muzadi adalah sosok pemimpin yang mengetahui apa yang harus dikerjakan dan juga sekaligus berani untuk mengerjakannya. Menurutnya, tidak sedikit pemimpin yang tahu apa yang harus dikerjakan tetapi ia tidak berani melaksanakannya. 

“Begitupun sebaliknya, tidak sedikit pemimpin yang tidak mengetahui tentang apa yang harus dikerjakan,” kata Gus Sholah Saat memberikan testimoni dalam acara Mengenang 40 Hari Wafatnya KH Hasyim Muzadi Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Abah di Pesantren Al Hikam Depok, Ahad (23/4) sore.

Gus Sholah menjelaskan, pengabdian Kiai Hasyim kepada Nahdlatul Ulama (NU) sangat luar biasa. “Pengabdiannya kepada NU. Dari mulai ranting, cabang, wilayah, hingga pengurus besar,” jelasnya.

Ia juga menilai, Kiai Hasyim adalah sosok yang mampu menjadi jembatan antara NU dan Muhammadiyah, bahkan kepada non-Muslim dan dunia Barat. Kiai Hasyim, lanjut Gus Sholeh, juga berusaha mempertemukan antara ulama Sunni dan Syiah. “Tapi tidak ada yang menuduh beliau Syiah,” tegasnya.

Gus Sholah menuturkan, saat menjabat sebagai Ketua Umum PBNU Kiai Hasyim juga berhasil mengumpulkan Nahdliyin yang menjadi anggota DPR dari berbagai partai politik. “Beliau mencoba merangkul semuanya,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Gus Sholah, Kiai Hasyim aktif sebagai pendakwah dan menulis di media. “Beliau juga aktif menulis di Republika. Saya pikir itu perlu kita jadikan buku,” ucapnya.

Sementara itu, dari pihak keluarga Arif Jamhari menjelaskan, ada satu hal yang dipesankan Kiai Hasyim dan belum terealisasikan, yaitu pesan Kiai Hasyim tentang pendirian sebuah lembaga kaderisasi ulama muda pesantren. 

“Ada satu hal yang saya ingat, beliau menginginkan ada sebuah institusi yang dikhususkan untuk pengkaderan dalam hal penguatan ideologi aswaja dan pengetahuan politik kebangsaan,” urainya.

Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan acara bedah buku dan peringatan 40 hari wafatnya Kiai Hasyim.

Ada 4 buku yang dibedah dalam acara ini; Buku Biografi KH Ahmad Hasyim Muzadi:Ngaji Hidup Mengasah Kehidupan, Dakwah Bil Hikmah: Reaktualisasi Ajaran Walisongo, Islam Moderat untuk Perdamaian Global: Jembatan Islam dan Barat, dan Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial dan Bahay Gerakan Islam Transnasional.

Turut hadir dalam acara tersebut KH Abdullah Syarwani, Nur Hasan Wirayuda, H Cholil Nafis. Nasihin Hasan, dan Mas’ud Said. (Muchlishon Rochmat/Mukafi Niam)