Gus Yahya Tanggapi Wacana Percepatan Muktamar NU: Tidak Masalah Selama Syarat Dipenuhi
NU Online · Kamis, 11 Desember 2025 | 18:00 WIB
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memimpin Rapat Koordinasi PBNU, Kamis (11/12/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menanggapi wacana percepatan Muktamar Ke-35 NU yang sebelumnya disampaikan kelompok Sultan dalam Rapat Pleno PBNU pada 9–10 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa percepatan maupun penundaan Muktamar bukan persoalan selama seluruh ketentuan konstitusional organisasi terpenuhi.
Gus Yahya menekankan bahwa Muktamar hanya dapat digelar secara sah apabila dipimpin bersama oleh Rais Aam dan Ketua Umum sebagai dua mandataris Muktamar sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Tidak ada masalah muktamar mau cepat atau lambat. Tapi syarat harus dipenuhi, yaitu muktamar dipimpin oleh Rais Aam dan Ketua Umum. Kalau cuma salah satu, tidak mungkin bisa dilaksanakan muktamar. Itu masalahnya,” ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Ia menambahkan bahwa tanpa pemenuhan syarat tersebut, pelaksanaan Muktamar dapat cacat hukum dan justru memunculkan persoalan yang lebih besar bagi jam’iyyah.
“Sudah lah, tidak ada jalan lain selain islah, daripada nanti muktamarnya jadi bermasalah, jadi tidak sempurna,” tegasnya.
Gus Yahya menilai kesiapan organisasi lebih penting daripada sekadar mempercepat waktu penyelenggaraan.
“Mari kita persiapkan muktamarnya bersama-sama. Mau cepat, mari. Mau besok pagi kalau sanggup ya mari. Yang penting muktamar ini benar. Jangan muktamar yang timpang, yang cacat, yang kurang sempurna,” lanjutnya.
Sebelumnya, Rais Syuriyah PBNU Muhammad Nuh dalam Rapat Pleno Kelompok Sultan menjelaskan bahwa Muktamar ke-34 di Lampung mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19 sehingga siklus kepemimpinan NU ikut bergeser. Momentum tahun 2026 dinilai sebagai waktu ideal untuk menormalkan kembali ritme Muktamar.
“Ini bukan percepatan Muktamar, bukan. Tetapi mengembalikan siklus Muktamar seperti sebelum Covid-19. Karena Muktamar di Lampung itu mundur akibat pandemi. Sekarang kesempatan bagus untuk kembali ke siklus yang normal,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Nuh menambahkan bahwa peringatan 100 tahun NU secara kalender masehi pada 31 Januari 2026 menjadi momen penting konsolidasi organisasi. Rangkaian Konbes dan Munas Alim Ulama akan menjadi bagian struktural untuk mempersiapkan Muktamar 2026.
Penjabat Ketua Umum PBNU Kelompok Sultan, KH Zulfa Mustofa, menyatakan kesiapan pihaknya menjalankan agenda menuju Muktamar 2026. Ia menegaskan akan mempercepat konsolidasi internal setelah ditetapkan sebagai Pj Ketum.
“Kami akan melakukan percepatan dan konsolidasi internal, termasuk menyiapkan Konbes, Munas Alim Ulama, dan memastikan kesiapan menuju Muktamar 2026,” katanya.
Kiai Zulfa menegaskan bahwa pemulihan tatanan organisasi menjadi prioritas agar Muktamar dapat berlangsung tertib dan sesuai ketentuan jam’iyyah.
Terpopuler
1
KH Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketua Umum PBNU Kelompok Sultan
2
KH Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum PBNU Kelompok Sultan, Nyai Machfudhoh: Demi Menyelamatkan NU
3
PBNU Terbitkan Surat Undangan Rapat Syuriyah-Tanfidziyah, Tembusan ke Rais Aam
4
PWNU–PCNU Se-Indonesia Ikuti Keputusan Mustasyar di Tebuireng terkait Persoalan di PBNU
5
Dua Pihak di PBNU: Kelompok Sultan dan Kelompok Kramat
6
Peserta Rapat Pleno PBNU Kelompok Sultan Mulai Berdatangan
Terkini
Lihat Semua