Nasional HARLAH KE-84 GP ANSOR

Ini Alasan GP Ansor Syukuran Harlah di Pasar Swalayan

Selasa, 24 April 2018 | 21:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda GP (Ansor) H Yaqut Cholil Qoumas memaparkan alasan tasyakkur Hari Lahir (Harlah) ke-84 GP Ansor diselenggarakan di pasar swalayan, yakni di Green Pramuka Square, Jakarta Pusat. Menurutnya, setidaknya terdapat tiga alasan.

Pertama, menurut hasil survei yang ia dapatkan, sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan orang-orang yang masuk ke dalam kategori generasi millenial. Sementara tempat berkumpul generasi millenial itu di pasar swalayan. 

"Jadi kita, Gerakan Pemuda Ansor mendekatkan diri dengan kelompok millenial," ujarnya saat menyampaikan pidato penutupan tasyakkur Harlah GP Ansor di Green Pramuka Square, Jakarta Pusat, Selasa (24/4) malam.

GP Ansor mendekatkan diri kepada generasi millenial bukan tanpa sebab. Ia mengaku khawatir, jika generasi millenial tidak didekati dengan baik, maka generasi millenial akan didekati oleh kelompok-kelompok yang antiPancasila, keberagaman, dan NKRI. 

"Jadi kita berusaha mendekatkan diri kepada mereka (generasi millenial) dan mudah-mudahan berhasil," ujarnya. 

Kedua, ia ingin mengajak kader-kader Ansor yang berwirausaha dari berbagai daerah agar terus berkembang untuk menghidupi organisasinya. 

"Ansor tidak pernah bergantung kepada siapapun. Tidak bergantung kepada negara, pun dengan kelompok yang lain, maka kami berusaha untuk melakukan apa saja, untuk melakukan apa saja agar organisasi ini terus bergerak," tegasnya. 

Namun menurutnya, selama ini ada dua kendala yang dihadapi GP Ansor dalam berwirausaha, yakni permodalan dan pemasaran.

Oleh karena itu, penyelenggaraan Harlah GP Ansor di pasar swalayan diharapkan bisa mempertemukan wirausahawan Ansor dengan para pemodal yang sering menjadi kendala.

Ketiga, ia mendasarkan pada petuah para kiai, yakni menjadi sukses bukan hanya modal, tapi juga mental. 

Ia berharap, kader-kader GP Ansor mempunyai mental berwirausaha agar selalu mandiri dalam menjalankan organisasinya. "Mudah-mudahan mental ini terbangun dengan baik," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)