Nasional

Ini yang Dilakukan Syuriyah PBNU Periode Rais ‘Aam KH Maruf amin

Kamis, 23 November 2017 | 20:02 WIB

Ini yang Dilakukan Syuriyah PBNU Periode Rais ‘Aam KH Maruf amin

Sidang Laporan Perkembangan Pelaksanaan Keputusan-keputusan Muktamar (foto: Ahmad Labieb)

Mataram, NU Online 
Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengatakan, pengurus Syuriyah PBNU selalu mengadakan pertemuan bulanan untuk melakukan monitoring kegiatan dan arahan kepada Tanfidziyah. Syriyah PBNU terus mengingatkan Tanfidziyah tentang apa saja yang harus dilakukan, yang belum dikerjakan, dan apa saja yang mesti disempurnakan.

“Itu merupakan kebiasaan baru di lingkungan Pengurus Besar NU Syuriyah,” katanya kepada para peserta Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Islamic Center NTB, kota Mataram, Kamis malam, (23/11). 

Kemudian, kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini, Syuriyah PBNU juga melakukan kunjungan ke daerah untuk mendorong agar gerakan-gerakan NU di bawah lebih baik lagi dan lebih giat lagi. 

Syuriyah PBNU, lanjutnya, mendorong supaya kiai-kiai yang berada di daerah agar bekerja untuk NU. Kiai-kiai yang didorong itu tidak hanya struktural, tapi kultural, dan pimpinan pondok-pondok pesantren. 

“Karena NU tidak hanya milik pengurus, tapi milik ulama, gerakannya pun gerakan ulama. Dan ulama itu tidak hanya struktural, tapi juga kultural,” jelasnya pada sidang Laporan Perkembangan Pelaksanaan Keputusan-keputusan Muktamar, selepas penjabaran Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. 

Syuriyah PBNU, mengingatkan bahwa pengurus NU hanya sopir saja yang melaksanakan tugas organisasi, tapi NU adalah gerakan ulama dalam mmenjaga dan memperbaiki, memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Tujuannya untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi mereka yang memerlukan dan membutuhkan,” katanya. 

Jadi, gerakan ulama ini terus dilakukan supaya NU dalam segala aspeknya perlu duikembangkan. 

Munas Alim Ulama dan Konbes NU dibuka Presiden Joko Widodo Kamis siang. Hajatan tingkat nasional itu digelar di lima pondok pesantren dan akan berlangsung hingga 26 November. (Abdullah Alawi)