Nasional 1 ABAD NU

Jelang Muktamar Internasional, Gus Yahya: Obrolan Para Kiai NU Sudah soal Fiqih Peradaban

Kamis, 2 Februari 2023 | 20:30 WIB

Jelang Muktamar Internasional, Gus Yahya: Obrolan Para Kiai NU Sudah soal Fiqih Peradaban

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam sebuah acara di Kantor PBNU beberapa waktu lalu. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya, pada 6 Februari 2023 mendatang. Acara ini merupakan salah satu dari 9 klaster rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU.


Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, dalam proses menuju Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I ini, sudah digelar Halaqah Fiqih Peradaban di 231 titik, pesantren dan perguruan tinggi se-Indonesia terlebih dulu .


Halaqah Fiqih Peradaban itu dimulai sejak diluncurkannya pada 11 Agustus 2022 di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, hingga terakhir dilaksanakan di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada 19-22 Januari 2023 lalu.


Gus Yahya mengatakan, seluruh kegiatan Halaqah Fiqih Peradaban jelang Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I itu melibatkan para kiai NU sampai tingkat kecamatan.


"Sehingga di bawah, di warung kopi obrolannya para kiai itu sudah soal (fiqih) peradaban," ucap Gus Yahya saat ngopi bareng dengan para pemimpin redaksi media nasional dan perwakilan media asing di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (1/2/2023).


Gus Yahya mengaku telah menyaksikan rekaman para kiai mendiskusikan tentang fiqih peradaban pada setiap halaqah yang digelar di pondok pesantren. Ia bahkan takjub lantaran kiai-kiai kampung sudah mampu membicarakan peradaban dengan wawasan mumpuni.


"Kiai-kiai NU ini dahsyat, luar biasa. Kiai-kiai kampung bicara peradaban dengan wawasan yang sangat luas dan dengan gagasan yang sungguh ber-nash. Ini kekayaan luar biasa," ucap Gus Yahya.


Seluruh hasil pertemuan dan pembahasan dalam Halaqah Fiqih Peradaban itu akan dibawa ke Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I. Lalu di Muktamar Fiqih itu bakal secara spesifik membahas soal kedudukan Piagam HAM Universal PBB dalam perspektif syariat Islam.
 

"Ini semua nanti, akan kita kodifikasi kemudian kita sajikan sebagai buku referensi untuk wacana peradaban dari sudut pandang Islam. Kita nggak tahu seberapa gede ini (tapi) proyek raksasa juga," ucap Gus Yahya.


Sebelumnya, Gus Yahya mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 79 ulama dari 32 negara yang mengonfirmasi diri akan hadir dan terlibat dalam agenda Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya, pada 6 Februari 2023.


PBNU menargetkan, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I itu setidaknya akan dihadiri oleh 100 ulama mancanegara dan 100 ulama dalam negeri. Sehari setelah agenda tersebut, para ulama itu akan diajak Gus Yahya ke Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin