Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Misbahul Munir menjelaskan beberapa dasar kenapa umat Islam harus bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW 14 abad lalu.
Kegembiraan itu, di Indonesia bentuknya dengan ragam peringatan, mulai dari berkumpulnya umat Islam dalam satu majelis dengan mengundang penceramah hingga membaca sejarah hidup Nabi melalui kitab Barzanji.
Kiai Misbah mengutip firman Allah SWT di dalam Al-Quran surat Yunus ayat 58: Allah “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Dengan demikian, karena rahmat itulah Allah SWT menyuruh umat Islam untuk bergembira. Karena Nabi Muhmmad SAW merupakan rahmat yang terbesar, maka umat Islam harus bergembira karena kelahirannya.
Hal tersebut sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur’an, “Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya’: 107).
“Nabi Muhammad adalah rahmat bagi seluruh alam. Tidak hanya untuk manusia, tapi juga jin dan selainnya,” tegasnya pada saat menyampaikan khotbah Jumat di masjid An-Nahdloh, gedung PBNU, Jakarta, Jumat (8/12).
Kiai Misbah juga menjelaskan dasar peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Suatu ketika, Nabi Muhammad ditanya seseorang kengapa berpuasa di hari Senin. Nabi Muhammad SAW, “Itu adalah hari kelahiranku,” jelasnya. (Abdullah Alawi