Nasional
Kepada Presiden, Pergunu Sampaikan Piagam Deklarasi Guru Mulia Pemersatu Bangsa
Sabtu, 29 Februari 2020 | 09:45 WIB
Presiden Jokowi menerima Piagam Deklarasi Guru Mulia Pemersatu Bangsa dari Ketum Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim. (Foto: Pergunu)
Surabaya, NU Online
Sejumlah Pimpinan Pusat dan Wilayah Perhunu se-Indonesia bersilaturahmi secara khusus dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Gedung Rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/02).
Silaturahim dilakukan setelah Jokowi memberikan sambutan pada pengukuhan Guru Besar Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Pergunu.
Hadir mendampingi Jokowi dalam pertemuan itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah, Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, serta sejumlah Rektor Perguruan Tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Terbuka, Universitas Airlangga, dan lainnya.
Silaturrahmi terbatas tersebut diawali dengan Laporan Ketua Umum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim. Ia menyampaikan perkembangan Pergunu yang semakin kuat di 34 Provinsi se-Indonesia, sampai hari ini, telah menjangkau lebih dari 560 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
"Alhamdulilah Pak Presiden, perlu kami sampaikan pergunu telah rampung dalam melakukan konsolidasi dari sabang hingga merauke, 34 Provinsi sudah berdiri, lebih dari 560 kabupaten/kota sudah ada cabangnya. Ini adalah potensi yang luar biasa untuk pengembangan SDM Indonesia ke depan," kata Kiai Asep yang baru saja dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah itu menyampaikan Pergunu akan komitmen dalam menjaga persatuan bangsa, dengan berkomitmen dalam menanamkan nilai dan karakter kebangsaan dan keislaman. Guru Pergunu akan komitmen menebarkan Islam rahmatan lil 'alamain, menebarkan empat pilar kebangsaan, antiradikalisasi agama, antiterorisme, dan antiintoleransi.
"Pak Presiden yang kami hormati, kami anggota Pergunu telah mendeklarasikan diri dalam Gerakan Guru Mulia Pemersatu Bangsa, ini tidak ada lain untuk menjaga nilai kebangsaan, NKRI, dan kebhinekaan. Guru Pergunu harus punya komitmen yang kuat dalam gerakan Islam rahmatan lil 'aamin, empat pilar kebangsaan, dan hal-hal menggrogoti nilai subtansi beragama, berbangsa, dan bernegara," papa Kiai Asep.
Di akhir silaturahim, Kiai Asep menyerahkan Piagam Deklarasi Gerakan Guru Mulia Pemersatu Bangsa kepada Presiden RI, Joko Widodo. Piagam tersebut berisi tiga pokok pikiran.
Pertama, Guru Aswaja Siap Mendakwahkan Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Kedua, Guru Aswaja Siap Menjaga dan Mendakwahkan 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD ‘45). Ketiga, Guru Aswaja Menolak Keras segala bentuk Radikalisme Agama, Intoreransi, dan Terorisme.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua
