Nasional

Ketum PBNU: Dakwah Memerlukan Ilmu dan Kesabaran Membimbing

Selasa, 20 November 2018 | 08:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa dakwah tidak cukup hanya bermodalkan ilmu semata tanpa diiringi hikmah atau kebijaksanaan.

“Dakwah itu membimbing masyarakat dan membangun masyarakt dengan baik. Itu tidak cukup dengan ilmu, tapi juga dengan hikmah,” kata Kiai Said pada peringatan Maulid Nabi Muhammd SAW yang diselenggarakan Pimpinan Fatayat NU bersamaan dengan Penutupan Grand Final Pekan Olahraga Perempuan (POP) Nahlatul Ulama, di GOR Otista Jakarta, Selasa (20/11).

Kiai Said mengatakan, orang yang memiliki kebijaksanaan, maka tutur katanya mengandung makna yang sangat baik. Dalam pergaulan, ia bisa memengaruhi orang-orang untuk melakukan kebaikan.

“Di dalam orang yang mempunyai hikmah, orang tersebut kalau mengambil langkah tepat, sikapnya benar, selalu bergaul dengan memengaruhi teman-temannya atau lingkungannya, mempunyai gagasan yang indah, diikuti orang lain,” jelasnya.

Ia menjelaskan bagaimana peran para kiai baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membimbing agar masyarakat menjadi lebih baik. Dalam praktiknya, para kiai mengingatkan masyarakat jika melakukan kesalahan, juga mendamaikan saat terjadi pertengkaran.

“Para kiai di majelis taklim di kelurahan, kecamatan itu tuh namaya dakwah, mengajar kemudian membimbing,” ucap Kiai kelahiran Kempek Cirebon, Jawa Barat itu.

Sehingga, dakwah menurutnya berbeda dengan pidato. Sebab pidato hanya menyampaikan ilmu tanpa ditindaklanjuti dengan bimbingan. “Jadi yang namanya dakwah itu bukan hanya pidato,” jelas alumnus Universitas Ummul Quro Mekkah, Arab Saudi itu. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)